Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 08 Oktober 2022 | 15:35 WIB
Banjir memutuskan jalur alternatif Ponorogo-Trenggalek [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Hujan deras mengguyur sejumlah daerah di Jawa Timur ( Jatim ), mulai Ponorogo, Trenggalek hingga Pacitan. Hujan deras menyebabkan sungai meluap di sejumlah tempat.

Di Ponorogo misalnya. Hujan menyebabkan Sungai Gendol meluap akibat hujan deras. Akibat luapan sungai yang masuk wilayah Desa Jabung dan Desa Jetis itu air meluber ke jalanan.

Akibatnya, laur alternatif Ponorogo-Trenggalek ditutup sementara waktu akibat tergenang air dengan ketinggian 50 hingga 70 centimeter (setengah meter). Untuk panjang jalan yang tergenang mencapai 600 meter.

Seperti dijelaskan Kapolsek Mlarak AKP Rosyid Effendi, Sabtu (8/10/2022) siang, akibat jalanan yang tergenang tersebut akhirnya arus lalu lintas dialihkan melalui jalur lain.

Baca Juga: Banjir Terjang Sejumlah Wilayah di Pacitan Akibat Hujan Deras Mengguyur Semalam

"Jalur alternatif menuju Trenggalek, dari Desa Jabung ke Desa Jetis terputus. Arus lalu lintas kita alihkan," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Selain pemantauan banjir yang melanda di Desa Jabung, petugas kepolisian juga membagikan nasi bungkus kepada warga yang hingga tadi pagi bertahan di rumah-rumah mereka.

"Kita juga melakukan pembagian nasi bungkus kepada warga yang dari tadi belum sarapan karena terjebak banjir," ujarnya.

Rosyid menambahkan bahwa pihaknya saat ini stanby untuk melakukan pemantauan banjir di Desa Janung. Pihaknya akan melihat perkembangan lebih lanjut

Jika terus meningkat, bukan tidak mungkin pihaknya akan melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Kenalan Lewat MiChat Terus Ketemuan, Pemuda Cabuli Siswi SMA di Surabaya

"Lihat perkembangan lebih lanjut, jika meningkat debit airnya ya dimungkinkan dilakukan evakuasi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Ponorogo pada Sabtu (8/10) pagi mengalami kebanjiran. Data dari BPBD Ponorogo sedikitnya ada 7 desa yang pada hari ini yang mengalami kebanjiran.

Kawasan yang dilanda banjir tersebut yaitu Desa Tugu, Jabung dan Ngrukem di Kecamatan Mlarak, Desa Kemuning di Kecamatan Sambit, Desa Brahu di Kecamatan Siman. Selain itu ada dua desa di Kecamatan Jetis, yakni Desa Tegalsari dan Desa Mojorejo.

Banjir yang menerjang sejumlah desa di Kabupaten Ponorogo karena luapan dari beberapa air sungai yang berada di desa-desa tersebut. Sebab, sejak Jumat (8/10) malam sebagian besar wilayah di Kabupaten Ponorogo diguyur hujan dengan intensitas deras. Ketinggian banjir di desa-desa itu bervariasi, dikisaran 50 centimeter hingga 100 centimeter.

Pantauan beritajatim.com di Desa Jabung pada pukul 09.45 WIB ketinggian banjir di desa tersebut masih 80 centimeter. Warga enggan untuk mengungsi, meraka kebanyakan hanya berdiam diri di rumah masing-masing.

"Sejak pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB datangnya banjir ini," kata salah satu warga Desa Jabung Supiyati.

Supiyati bercerita semalaman desanya diguyur hujam, pukul 24.00 WIB hujan sempat berhenti namun pada pukul 02.00 WIB dini hari mulai hujan lagi disertai petir. Banjir yang melanda Desa Jabung ini, menurut Supiyati karena luapan air dari Sungai Gendol yang melintasi desanya.

"Ya terganggu sekali, mau kerja jadi tidak bisa. Hanya bisa berdiam diri di rumah," katanya menambahkan.

Sementara itu petugas dari TRC BPBD Ponorogo Robbyatul Adha mengungkapkan bahwa banjir yang melanda di Desa Jabung ini merupakan luapan air dari Sungai Gandol. Ketinggian air yang melanda pemukiman warga bervariasi mulai 50 hingga dibawah 100 centimeter.

"Dari beberapa pemantauan titik luapan, belum ada yang sampai 1 meter," kata Robby panggilan karib Robbyatul Adha.

Dari informasi dari pihak pemerintah desa (Pemdes) belum ada warga yang dilakukan evakuasi, sementara dilakukan pemantauan terkait tingginya luapan air tersebut. Rumah yang terendam banjir, menurut Robby tidak ada. Hanya satu warung kopi saja yang airnya masuk ke dalam.

"Kita stanby untuk melakukan pemantauan, tadi hanya satu warung kopi saja yang airnya masuk ke dalam," ujarnya menambahkan.

Load More