SuaraJatim.id - Sekarang sudah masuk musim penghujan. Masyarakat diminta mewaspadai beberapa jenis penyakit yang biasanya mengancam saat musim ini tiba.
Dokter di Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan memperingatkan orang-orang agar mewaspadai beberapa penyakit, misalnya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni batuk, pilek, influenza, dan bronkitis.
Ada juga penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes Aegypti, yakni penyakit Zika (Zika disease), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan demam Chikungunya.
Selain itu, ada juga risiko gangguan penyakit yang disebabkan oleh patogen (bakteri, parasit, jamur), terutama menyerang daerah yang terdapat banyak sampah dan terkena banjir.
"Jika sampah mengontaminasi bahan makanan, makanan siap saji, atau air maka ketika dikonsumsi dapat menghancurkan sel-sel tertentu pada tubuh dan menyebabkan penyakit demam tifoid, kolera, dan disentri juga hepatitis," katanya dikutip dari ANTARA, Senin (17/10/2022).
Dia mengatakan, saat musim hujan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrim dan menyebabkan suhu udara relatif lebih dingin. Tubuh manusia sangat sensitif pada perubahan suhu sehingga tubuh akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur dan hal ini dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Itu sebabnya, saat musim pancaroba seringkali orang menjadi sakit karena imunitas tubuh terganggu.
Debora lalu menyebutkan penyakit lainnya yang patut diwaspadai saat musim hujan yakni penyakit paru-paru basah. Menurut dia, jika udara terlalu dingin, ruangan kurang mendapatkan cahaya matahari, dan sirkulasi/pertukaran udara kurang maka menyebabkannya menjadi lembap.
Tempat yang lembap dapat meningkatkan perkembangbiakan virus, bakteri, jamur, dan tungau. Apalagi, jika ruangan itu kotor, banyak debu, dan sering digunakan untuk merokok. Inilah alasan mereka yang rutin menggunakan ruangan tersebut mudah terkena penyakit paru-paru basah.
Untuk dapat mengetahui apakah seseorang terkena penyakit paru-paru basah, bisa dengan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis paru. Dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, melakukan pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan dahak, darah, x-ray paru, atau CT (Computer Tomography) untuk mendeteksi beberapa masalah paru.
Baca Juga: Sumsel Sepekan: Peretas Beraksi di Situs Dua Dinas Sampai Peringatan Waspada Musim Hujan
"Jika ditemukan cairan menumpuk, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terjadi peradangan sel kanker atau infeksi melalui USG dada Ultrasound,” kata Debora.
Pada beberapa kondisi paru-paru basah kemungkinan tidak berat dan bisa sembuh dengan cepat. Sebaliknya, jika sudah terinfeksi paru-paru basah namun dibiarkan atau tidak diobati secara medis, maka penyakit dapat berkembang lebih berat dan serius. Pasien kerap membutuhkan bantuan ventilator pada perawatan Intensive Care Unit (ICU).
Pemasangan alat bantu pernapasan dilakukan karena salah satu gejala paru-paru basah adalah kesulitan bernapas atau sesak napas. Pada beberapa orang kondisi tersebut bisa membahayakan jiwa.
Debora menyarankan, orang-orang mengenali gejala antara lain batuk kering dan demam, sulit bernafas saat berbaring, nyeri dada hingga terasa sesak nafas dalam jangka waktu yang panjang atau berulang.
"Jangan sampai kita abai, menebak-nebak, atau berusaha menyembuhkan sendiri. Semakin cepat dikenali maka semakin cepat ditangani dokter dan mengurangi risiko penyakit semakin parah,” saran dia.
Dia lalu menyarankan agar orang-orang memperhatikan kebersihan dalam rumah, memastikan kamar tidur memiliki ventilasi udara yang baik, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih serta menggunakan masker di lingkungan berpolusi atau bila dekat dengan orang yang tampak sedang flu dan batuk.
Menurut dia, ada baiknya juga orang-orang membentengi diri dengan vaksin influenza dan vaksin pneumonia (vaksin PCV) karena virus penyebab penyakit ini bekerja dengan cara menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan pneumonia. ANTARA
Berita Terkait
-
Sumsel Sepekan: Peretas Beraksi di Situs Dua Dinas Sampai Peringatan Waspada Musim Hujan
-
The Best 5 Oto: Porsche Taycan 4S Selera Jennie BLACKPINK, Berteman di Rel Kereta, SPKLU Bandara Soekarno-Hatta
-
Pelajar Asal Depok Hanyut di Curug Kembar, KPAI Sentil Pihak Sekolah Yang Gelar Kegiatan Alam Bebas Saat Musim Hujan
-
Masuk Musim Penghujan Beragam Penyakit Bakal Bermunculan, Lakukan Cara Ini agar Tetap Sehat
-
Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan, Ternyata Tidak Hanya Flu
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Gak Perlu Isi Saldo! Sekarang QRIS di BRImo Bisa Langsung dari Kartu Kredit BRI
-
2 Pintu Masuk Gunung Bromo Ditutup Total, Ini Alasannya!
-
DPRD Jatim: Masalah di Koridor Baru TransJatim Harus Selesai Sebelum Peresmian
-
DPRD Jatim: PAD Bisa Naik Tanpa Harus Membenani Rakyat
-
DANA KAGET Selasa Siang, Saldo Gratis Masih Ada Rp 169 Ribu Menunggu Diklaim