SuaraJatim.id - Terusir dari tanah sendiri, lalu mati dibunuh di negeri orang. Inilah nasib tragis dua pimpinan muslim Rohingnya di kamp pengungsian Bangladesh.
Tragisnya, dua pimpinan muslim ini dibunuh oleh orang tak dikenal. Sekelompok orang pada Sabtu (15/10/2022) membunuh dua pemimpin komunitas Rohingya di kamp pengungsi di Cox's Bazar Bangladesh.
Di kamp itu, ada lebih dari satu juta pengungsi. Kabar kematian dua pimpinan Rohingnya ini disampaikan polisi.
Almarhum telah diidentifikasi sebagai Maulvi Md. Yunus dan Anwar Hossain, keduanya pemimpin kamp pengungsi Rohingya yang dikenal berasal dari kelompok etnis majhi.
Menurut Batalyon Polisi Bersenjata Bangladesh, unit polisi elite yang bertugas menjaga keamanan di kamp, para penjahat menyerang Yunus dan Hossain dengan parang tajam dan melarikan diri dari tempat kejadian.
Yunus meninggal di tempat sementara Hossain meninggal di rumah sakit.
Juru bicara polisi Faruk Ahmed mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa penggerebekan terus dilakukan untuk menangkap para pelaku yang membunuh kedua pemimpin pengungsi di Kamp 13.
Ahmed menambahkan bahwa keamanan telah diperketat di seluruh pemukiman Rohingya yang dibagi menjadi 34 kamp.
Dia juga menyebutkan bahwa kehadiran kelompok bersenjata dilaporkan telah meningkat sejak kudeta yang dilakukan kelompok militer di Myanmar pada 1 Februari 2021.
Baca Juga: Keunikan Bandara Internasional Banyuwangi yang Raih Penghargaan Arsitektur Dunia
"Kami telah membentuk tim relawan bersama dengan pemuda dan polisi Rohingya untuk berpatroli pada malam hari. Kami juga memiliki layanan hotline 24jam dan 7 hari dalam seminggu," katanya.
Bangladesh telah menampung para pengungsi Rohingya sejak mereka melarikan diri dari penumpasan militer di Myanmar pada 2017.
Aksi kekerasan di permukiman Rohingya di Bangladesh telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir yang sering dikaitkan dengan perang di antara faksi-faksi yang bersaing.
Menurut data resmi, setidaknya 120 pengungsi Rohingya telah tewas di kamp-kamp di Bangladesh selama lima tahun terakhir. ANTARA
Berita Terkait
-
Keunikan Bandara Internasional Banyuwangi yang Raih Penghargaan Arsitektur Dunia
-
AS Umumkan Bantuan Kemanusian Untuk Pengungsi Rohingya
-
528 Pengungsi Rohingya yang Ditahan Imigrasi Malaysia Melarikan Diri
-
Dianggap Sebarkan Konten Pemicu Genosida Rohingya, Facebook Dituntut Rp 2.870 Triliun
-
Militer Myanmar Berkumpul di Daerah Bergejolak, PBB Khawatir Akan Ada Bencana HAM Baru
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
-
Tarif Trump Berlaku 7 Agustus 2025, IHSG Borpotensi Merana Hingga Akhir Tahun
-
Saham Terafiliasi Suami Puan Maharani Bergerak Abnormal, Langsung Kena Sentil BEI
-
Antam Tarik Utang Rp8 Triliun dari Bank Asing
-
Dirut Food Station Tersangka Tapi Beras Oplosan Terlanjur Beredar, Pramono Serukan Penarikan
Terkini
-
Geger! Warga Temukan Jasad Bayi Dikubur di Samping Rumah di Tulungagung
-
Tembus Pasar Amerika, Batik Madura UMKM Binaan Bank Mandiri Naik Kelas ke Panggung Global
-
PPATK Blokir Rekening Pasif, BRI Tegaskan Perlindungan Nasabah
-
Pengusaha Pakan Ternak Ponorogo Buktikan KUR BRI Dorong Usaha Lebih Maju
-
KUR BRI Jadikan Aiko Maju UMKM Tangguh di Program MBG Kepulauan Siau