SuaraJatim.id - Amerika Serikat (US) dan sekutu-sekutunya di Eropa terus memanasi perang antara Ukraina vs Rusia. Negara-negara sekutu itu terus mengirim senjata ke Ukraina.
Hal ini memicu reaksi keras dari Rusia. Negerinya Vladimir Putin itu tidak bergeming. Dan balik memperingatkan dunia kalau bantuan senjata dari AS dan sekutunya justru akan menghancurkan Ukraina.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Ia mengatakan niat Amerika Serikat untuk memperkuat posisi Kiev hanya akan membawa kehancuran bagi Ukraina.
"AS memasok senjata untuk menghancurkan negara yang telah mereka urus (Ukraina) selama bertahun-tahun. Ini adalah kontradiksi yang sangat penting," katanya di Radio Sputnik, Rabu (19/10/2022).
Baca Juga: Menko Luhut Ungkap 17 Kepala Negara Akan Hadiri KTT G20 Bali, Salah Satunya Presiden AS Joe Biden
"Mereka tampaknya ingin memperkuat, tetapi semuanya mengarah pada hasil yang berlawanan ... Posisi Washington, yang bergantung pada peningkatan konflik, mengarah pada kehancuran Ukraina," ujarnya.
Dia mencatat bahwa banyak orang di Ukraina sudah memahami hal ini dan mengatakan bahwa AS tidak merencanakan perdamaian, kemakmuran, atau demokrasi di wilayah Ukraina.
"Mereka bermaksud menggunakan konflik sebagai batu loncatan, sebagai tempat latihan, sebagai alat," kata Zakharova.
Pernyataan itu muncul untuk menanggapi pernyataan Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Eropa dan Eurasia Karen Donfried pada Selasa (18/10) bahwa Washington bermaksud untuk memberi Ukraina posisi yang sangat kuat pada saat pembicaraan damai dengan Rusia dimulai.
"Kami akan terus membantu rakyat Ukraina dan memberi mereka dukungan untuk membantu mereka mempertahankan diri dan wilayah mereka dari invasi ilegal Rusia. Kami akan melakukan ini selama diperlukan," ujar Donfried.
Baca Juga: Satu Suara dengan Inggris dan Prancis, AS Sebut Pasokan Drone Iran ke Rusia Langgar Resolusi PBB
Donfried mengatakan referendum adalah aksi propaganda untuk mencoba menutupi upaya sia-sia dalam perampasan tanah di Ukraina.
Dia mengatakan bahwa hasil referendum telah diatur dan tidak mencerminkan keinginan orang-orang di Ukraina. Donfried menegaskan bahwa AS tidak akan pernah mengakui pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina mana pun.
Pekan lalu, AS mengumumkan tambahan bantuan sebesar 725 juta dolar (sekitar Rp11,2 triliun) untuk kebutuhan pertahanan Ukraina.
Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah Rusia melakukan serangan udara di seluruh Ukraina, termasuk ibu kota Kiev.
Wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina yang diduduki Rusia, serta bagian Zaporizhzhia dan Kherson yang juga dikuasai Rusia, mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia pada 23-27 September 2022.
Moskow mengeklaim bahwa sekitar 98 persen pemilih ingin bergabung dengan Rusia, tetapi hasil referendum tersebut sangat diperdebatkan dan ditolak oleh Ukraina serta sekutu Baratnya.
Jajak pendapat itu telah dikecam secara luas oleh komunitas internasional. Negara-negara Eropa dan AS menyebutnya sebagai referendum palsu dan menganggapnya pelanggaran hukum internasional. ANTARA
Berita Terkait
-
AC Milan Jadi Kunci Kepindahan Kevin Diks ke Bundesliga, Kok Bisa?
-
Rupiah Menguat di Tengah Konflik Rusia-Ukraina, Kok Bisa?
-
Rupiah Terjungkal Dihadapan Dolar AS di Perdagangan Kamis Sore
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Rupiah Loyo Lawan Dolar AS, Bayang-bayang Nuklir Rusia Picu Ketegangan Global
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Hari Kesehatan Nasional Ke-60, Pj. Gubernur Adhy Apresiasi Tim Yankes Bergerak Layani 1.067 Masyarakat Pulau Kangean
-
Redaktur Eksekutif Suara.com Bagi Tips ke Siswa SMK Gresik Kembangkan Industri Kreatif
-
Survei Pilgub Jatim Versi Poltracking: Makin Mengerucut Jelang Detik-detik Akhir
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya