Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 27 Oktober 2022 | 19:34 WIB
Para tersangka kasus Tragedi Kanjuruhan Malang [SuaraJatim/Yuliharto Simon]

SuaraJatim.id - Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru ( LIB ) Sudjarno terus membungkam. Tak ada satu kata pun terucap dari mulutnya, ketika keluar dari gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Sekitar pukul 17.25 Wib, ia keluar dari gedung tersebut.

Sekitar lima jam ia menjalankan pemeriksaan. Itu merupakan pemeriksaan ke tiga kalinya sebagai saksi. Kali ini, pemeriksaan itu, ia lakukan bersama 13 orang lainnya. Tak banyak pertanyaan yang diberikan penyidik dalam pemeriksaan kali ini. Hanya sekitar 30 pertanyaan.

"Pemeriksaan kali ini, hanya mendalami pemeriksaan sebelumnya. Yakni berkaitan dengan tugas dari PT LIB," kata Rochmad Amrullah, penasihat hukum Sudjarno saat ditemui awak media, usai menemani pemeriksaan kliennya, Kamis (27/10/2022).

Ia menegaskan jika, PT LIB sudah melaksanakan tugas yang telah ditetapkan. Panitia pelaksana (Panpel) Arema Fc juga sudah melaksanakan tugasnya. "Tadi ditanyakan terkait keamanan, juga infrastruktur. Semuanya sudah kita persiapkan dan sudah kita lakukan," tambahnya.

Baca Juga: Cek Kejiwaan Anggota Polres Malang Setelah Tragedi Kanjuruhan, Mabes Polri Turunkan Tim SSDM

Menurutnya, jika terjadi kerusuhan atau kejadian lainnya, itu diluar kapasitas PT LIB. "Kami sudah persiapkan semuanya. Tapi, jika terjadi kejadian yang tak terduga, itu di luar keinginan dari PT LIB ataupun Panpel. Siapa sih yang ingin ada kerusuhan?," ucapnya.

Terkait jam pertandingan Arema Fc vs Persebaya kemarin, memang ada usulan jika pertandingan dilakukan 15.30 Wib. Setelah berkoordinasi dengan tim broadchast, mereka akhirnya mengusulkan untuk pertandingan tetap dilaksanakan pukul 20.00 Wib. "Itu hanya saran," tegasnya.

Pun mereka meminta agar Panpel Arema Fc berkoordinasi dengan pihak kepolisian (Polres Malang Kabupaten). Ternyata kepolisian memberikan rekomendasi. Termasuk rekomendasi dari Polda Jatim. "Artinya panpel itu tidak akan jalan tanpa ada rekomendasi dari pihak kepolisian," tambahnya.

Juga termasuk verifikasi stadion Kanjuruhan Malang. Sudah pernah dilakukan oleh PT LIB di 2020. Tahun depannya, giliran PSSI yang melakukan tindakan yang sama. Bahkan, di stadion itu juga pernah deselenggarakan pertandingan piala Menpora dan Piala Presiden. Tidak pernah terjadi apapun.

"Kalau memang ada masalah dengan stadion, mungkin saat itu stadionnya rubuh atau kejadian apa gitu. Jadi, secara materiil, stadion itu masih layak. Karena memang tidak pernah ada kejadian apapun," bebernya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Ketua PSSI Mangkir Dipanggil Polisi, Alasannya Ada Acara FIFA

Sementara itu, Presiden Arema Fc Gilang Widya Pramana baru menyelesaikan pemeriksaannya sekitar pukul 18.48 Wib. Sebelum keluar gedung Ditreskrimum, pria yang akrab disapa Juragan 99 itu, sempat berdiri lama di lobi gedung. Ia menyandarkan kepalanya ke tembok sambil melihat langit-langit bangunan.

Entah apa yang sedang dipikirkannya. Ketika mobil Alphard hitam yang ditungganginya sampai di depan gedung tempat ia diperiksa barulah ia keluar. Ia didampingi manajer Arema Fc Ali Fikri. Juga beberapa orang lainnya.

"Intinya hari ini saya dimintai tambahan keterangan," katanya saat ditemui awak media di luar gedung Ditreskrimum Polda Jatim. Ia juga menceritakan posisinya di Arema Fc. Di klub tersebut, ia hanya sponsor dan investor.

Bahkan, ia mengakui jika tiadak ada dana yang masuk ke kantongnya selama di klub berjuluk Singo Edan itu. "Kalau urusan manajerial, silahkan ke owner dan direksi," ucapnya singkat sambil berjalan masuk ke mobilnya.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

Load More