SuaraJatim.id - Kasus penyebaran Covid-19 di Guangzhou China kembali naik. Diduga penyebarannya akibat tingginya mobilitas warga di sana, termasuk di simpul-simpul transportasi kota.
Terbaru, akibat tingginya kasus Covid ini sebanyak 888 jadwal penerbangan dari dan ke Bandar Udara Internasional Baiyun, Guangzhou, dibatalkan akibat temuan baru kasus COVID-19.
Jadwal penerbangan yang dibatalkan oleh pihak Bandara Baiyun itu terjadi hingga Senin (31/10/2022) pukul 12.00 waktu setempat (11.00 WIB) sebagaimana data Flight Master, penyedia jasa informasi penerbangan.
Dikutip dari media China, Selasa (01/11/2022), otoritas Kota Guangzhou menyatakan ada banyak tambahan kasus baru di sana. Kasus baru tersebut berasal dari provinsi lain di China dan luar negeri selain juga warga lokal.
Baca Juga: China Batalkan Lebih dari 800 Penerbangan karena Temuan Klaster Covid
Salah satu perusahaan setempat melaporkan adanya 527 kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal pada Minggu (30/10/2022). Sejak 1 Oktober 2022, 260 kasus COVID-19 telah tertangani.
Tidak hanya klaster penerbangan, kasus positif ditemukan di kalangan pengemudi, wisatawan, pelajar, dan lain-lain.
"Kasus COVID-19 diimpor melalui berbagai jalur, seperti udara, kereta api, kargo, dan mobil pribadi. Orang-orang yang tesnya positif dari kalangan sopir kargo, wisatawan, pelajar, dan mereka yang datang ke Guangzhou untuk urusan perawatan kesehatan," kata Deputi Direktur Komisi Kesehatan Kota Guangzhou, Zhang Yi, kepada pers.
Menurut dia, mereka memiliki riwayat perjalanan yang kompleks, mulai permukiman, kafe, rumah sakit, sekolahan, pusat perbelanjaan, hingga pasar grosir.
Pergerakan orang yang begitu padat itu, lanjut dia, telah mengakibatkan peningkatan kasus dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: 888 Penerbangan dari Guangzhou China Dibatalkan Karena Temuan Kasus Covid-19
Ia mengakui masih adanya kelemahan dalam pencegahan COVID-19, khususnya di sekolahan karena murid taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah rata-rata tertular dari anggota keluarga yang tinggal bersama mereka, sedangkan mahasiswa terinfeksi oleh teman sekelas mereka atau masyarakat yang lain.
- 1
- 2
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
- Selamat Tinggal Miliano Jonathans, Orang dalam PSSI Bongkar Fakta Ini
- Blak-blakan Zarof Ricar Sering Main Kasus, Ungkap Sosok Hakim Agung Pemberi Akses Perkara
- Mengenal Siti Purwanti, Ibu Maxime Bouttier yang Meninggal di Rumah Luna Maya
Pilihan
-
Heboh Kabar Stadion Utama Riau Dijual, Akhirnya Diklarifikasi
-
Blak-blakkan Bojan Hodak Bawa Persib Back to Back Juara Liga 1: Pemain Dikasih Pukulan Kasih Sayang
-
Penjualan Mobil Honda Anjlok Paling Parah di April 2025, Sudah Kalah dari BYD
-
Soal Daerah Istimewa Surakarta, Aria Bima: DPR Tak Tertarik Bahas Usulan DIS
-
Sistem Pengisian Daya Cepat Dinilai Beri Dampak BurukTerhadap Usia Baterai Mobil Listrik
Terkini
-
Patok Tanpa Izin, Pengadilan dan BPN Turun Ukur Ulang Lahan Perusahaan di Lamongan
-
Lari Sambil Curhat ke DPRD Jatim, Aspirasi Run 2025 Buka Jalan Warga Bertemu Wakil Rakyat
-
Klaim Dapat 93 Persen Dukungan, Ali Mufthi Percaya Diri Maju Ketua Golkar Jatim
-
3 Link DANA Kaget 9 Mei 2025, Lumayan untuk Belanja di Promo Indomaret
-
Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 3,8