SuaraJatim.id - Sepanjang Tahun 2022 ini, tercatat ada 191 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Madiun. Dari total kasus tersebut, dua orang diantaranya meninggal dunia.
Data ini sesuai dengan catata Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB. Data tersebut merupakan akumulasi sejak Januari hinga Oktober 2022 ini. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Denik Wuryani, Rabu (02/11/2022).
Ia meminta masyarakat mewaspadai ancaman penyakit demam berdarah yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut. Terlebih saat ini mulai memasuki musim hujan yang rawan adanya genangan sehingga menjadi tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.
"Sampai dengan Oktober 2022, ada sebanyak 191 kasus demam berdarah di Kota Madiun, dengan dua kasus di antaranya meninggal dunia," ujarnya dikutip dari ANTARA.
"Curah hujan mulai tinggi, masyarakat juga harus peduli dengan DB. Caranya rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal, jangan sampai ada tempat-tempat yang tergenang," kata dia.
Sejumlah langkah pencegahan terus dilakukan oleh Dinkes-PPKB untuk mencegah penularan DB. Salah satunya sosialisasi kepada masyarakat untuk rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, terdiri dari menguras bak mandi, menutup penampungan air dan mengubur atau memanfaatkan barang-barang bekas.
"Plusnya, bisa ditambah dengan menggunakan kelambu, lotion antinyamuk, memakai baju lengan panjang, dan makan makanan bergizi," katanya.
Selain PSN, penanganan kepada anak atau keluarga yang sedang demam atau panas juga harus cepat. Jangan terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan.
"Maksimal dua hari panas harus segera diperiksakan ke dokter atau bawa ke puskesmas," katanya.
Baca Juga: Kasus Meningkat di 2022, Kota Batu Waspadai DBD Saat Musim Penghujan
Selain itu, juga ada pemeriksaan jentik berkala melalui kader juru pemantau jentik (jumatik) yang ditunjuk. Dinkes juga gencar melakukan sosialisasi tentang waspada DB dan rajin menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Pemerintah Kota Madiun juga memberikan anggaran sebesar Rp9 juta per RW untuk digunakan warga melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan dengan kerja bakti massal yang melibatkan tiap RT.
Warga Kota Madiun diminta memiliki kesadaran tinggi akan bahaya penyakit demam berdarah. Selain penyakit DB, warga juga harus mewaspadai keberadaan penyakit lain yang rawan menyerang saat musim hujan. Seperti diare, flu, dan lainnya.
"Yang terpenting, selalu menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan menerapkan PHBS," tutup Denik.
Tag
Berita Terkait
-
Kasus Meningkat di 2022, Kota Batu Waspadai DBD Saat Musim Penghujan
-
Alami Panas Dalam? Simak 8 Cara Mengatasinya
-
Pemerintah India Langsung Turun Tangan, Salman Khan Terserang Demam Berdarah
-
6 Penyakit Ini Pernah Ditetapkan Sebagai KLB, Kenapa Gagal Ginjal Akut Belum?
-
Musim Hujan Ini Warga Probolinggo Diminta Tetap Waspadai Kasus DBD
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi