SuaraJatim.id - Pandemi Covid-19 pelan-pelan sudah mulai mereda. Wabah yang dimulai sejak akhir 2019 ini benar-benar mengguncang dunia. Jutaan orang meningal akibat virus corona tersebut.
Bukan cuma masyarakat umum, tenaga kesehatan pun banyak yang bertumbangan. Catatan Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI), setidaknya hingga awal November 2022 ini tercatat 755 dokter meninggal dunia akibat Covid-19.
Hal itu disampaikan Ketua Umum PB IDI Adib Khumaidi. Ia melaporkan terjadi penambahan sedikitnya empat orang dokter yang wafat akibat infeksi virus yang berasal dari Wuhan China tersebut.
"Informasi ini sekaligus mengingatkan semua pihak, bahwa pandemi belum usai, upaya pembaruan informasi dan strategi penanganan COVID-19 harus jadi perhatian semua kalangan," kata Adib dikutip dari ANTARA, Kamis (03/11/2022).
Ia mengatakan tambahan kasus tersebut sekaligus menambah daftar dokter yang wafat akibat COVID-19 di Indonesia menjadi 755 orang sejak pandemi melanda.
"Terakhir 751 dokter yang wafat di Maret 2022. Pembaruan data sampai bulan ini bertambah empat orang dan ini belum semuanya data masuk ke IDI," katanya.
Menurut Adib, kasus kematian akibat COVID-19 di kalangan profesi tenaga medis masih menjadi perhatian serius IDI. "Kami akan terus perbarui informasi terkait sejawat dokter yang wafat karena COVID-19," katanya.
Adib mengapresiasi komitmen seluruh dokter dalam melayani masyarakat di tengah tantangan pandemi, hingga Indonesia berhasil keluar dari situasi gawat darurat kesehatan.
"Peran tenaga kesehatan perlu tetap diingat, karena peran mereka pula, kita mampu melampaui masa sulit," katanya.
Baca Juga: Hari Ini! KPK Bersama IDI Periksa Lukas Enembe di Papua Pukul 13.00 WIT
Meski demikian, IDI mengingatkan masyarakat bahwa status pandemi COVID-19 belum dinyatakan berakhir hingga saat ini.
Menurut Adib, ada sejumlah upaya kunci yang didapat berdasarkan perjalanan pandemi sejak 2020. Salah satu yang terpenting adalah kolaborasi seluruh pihak dalam pengendalian penularan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
"Perlu dukungan pemerintah, swasta, TNI-Polri, media massa dan masyarakat bersama profesi dokter sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir penanganan pandemi. Ini hikmah yang perlu disorot," katanya.
Merujuk pada kasus pandemi, kata Adib, bisa diselesaikan jika ada kolaborasi yang kuat dari seluruh pihak. Pentahelix perlu terus dijalankan didukung komunitas organisasi profesi, masyarakat dan swasta.
Berita Terkait
-
Hari Ini! KPK Bersama IDI Periksa Lukas Enembe di Papua Pukul 13.00 WIT
-
Pekan Ini, KPK Bersama IDI Terbang ke Papua Periksa Lukas Enembe
-
Kuasa Hukum Lukas Enembe Sebut Kehadiran KPK Ditunggu di Papua
-
Klinik Pintar Pererat Kerja Sama dengan PB IDI untuk Tingkatkan Adopsi Rekam Medis Elektronik
-
Diare dan Infeksi Kulit Mengancam, Masyarakat Diminta Waspada
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jembatan Kutorejo Nganjuk Siap Dibuka! Kapan Warga Bisa Melintas?
-
Rejeki Nempel! Cek 5 Link ShopeePay Gratis Akhir Pekan Ini, Siapa Cepat Dia Dapat
-
BRI dan UMKM Desa Wujudkan Ekonomi Inklusif Lewat Desa BRILiaN
-
Ramalan Master Ong: 8 Shio Ini Bakal Banjir Cuan Mendadak di Akhir Tahun 2025, Kamu Termasuk?
-
Peluang Cuan Rp259 Ribu! Ini Dia 4 Link DANA Kaget Terbaru, Jangan Sampai Ketinggalan