Kelakuan Emak-emak Ini Bikin Geleng Kepala, Bawa Gerobak Mau Nyalip di Jalanan Macet

SuaraJatim.id - Mungkin sebagian dari kamu tidak asing lagi dengan ungkapan "The Power of Emak-emak".

Istilah itu kerap muncul ketika melihat seorang ibu-ibu yang terkesan seenaknya ketika berkendara di jalan raya. Seperti video yang satu ini.

Seorang emak-emak terekam kamera saat ingin menyalip di jalanan yang cukup padat.

Video itu dibagikan oleh akun instagram @andreli_48.

Baca Juga: Viral Emak-emak Tertabrak Motor Saat Hendak Menyeberang, Tapi Aksinya Justru Bikin Warganet Geram

Dalam video berdurasi singkat itu terlihat seorang wanita mengenakan jilbab coklat tengah mengendarai motor dengan membawa keranjang di bagian jok.

Wanita tersebut berada di samping bis dan hendak menyalip.

Namun, saat itu kondisi jalan sedang padat. Kendaraan yang berada di sisi lainnya tampak cukup ramai. Mulai dari kendaraan roda dua hingga bus.

Hal itu rupanya tak membuatnya gentar. Ia tetap berusaha menyalip bus. Padahal ia membawa barang yang justru bisa bersenggolan dengan pengendara lain.

Bahkan, ketika ada ada bus dari arah berlawanan akan melintas di sebelahnya, bukannya mundur ia justru memiringkan kendaraannya.

Baca Juga: Heboh Pemuda Palang Motornya hingga Jalanan Macet, Orang-orang Gak Ada yang Berani Negur

Perekam yang berada di dalam mobil pun tampak geram dengan kelakuan wanita tersebut.

"masalah gede we buk, wah tenan. problem we buk. Wes koe ora iso dijak rembukan apik-apik koe buk, tenan. Buk iki bis lho buk, guduk tahu sing empuk (masalah besar kamu buk, wah beneran. Masalah kamu buk. Udah kamu ngga bisa diajak bicara baik-baik kamu buk, beneran. Buk ini bus lho buk, bukan tahu yang empuk)," ujar perekam.

Belum diketahui dimana lokasi pengambilan video itu. Namun dilihat dari plat nomer kendaraan wanita tersebut, diduga berada di wilayah Jawa Tengah.

Warganet pun ramai berkomentar pada unggahan tersebut.

"ngga sabaran. Kalau memang telat kenapa ngga berangkatnya kemarin?," ujar hariyo***

"giliran kesenggol beneran marah-marah, gak terima, merasa dizolimi, yang salah mesti busnya. Buk ibuk, saya juga pemakai jalan umum, tapi saya lebih sayang sama nyawa saya buk," kata ema***