SuaraJatim.id - Warga Kabupaten Banyuwangi yang terdampak banjir bandang pada Jumat (4/11/2022), mendapakan relokasi sementara. Lokasi yang digunakan merupakan lahan milik PTPN XII yang tidak jauh dari lokasi.
Kendati demikian, pemilihan lahan itu menuai pro dan kontra bagi masyarakat. Ada yang setuju bahkan ada yang memilih bertahan di rumah lamanya meski hancur disapu banjir.
Mukhlis misalnya, warga Banyuwangi ini memilih menetap di kediamannya yang rusak. Sebab, mukhlis yakin banjir bandang tak akan terjadi lagi.
"Dulu enggak seperti ini, tapi mungkin karena di atas ada alih fungi lahan dari kopi dan cokelat menjadi lahan tebu, nah jadinya bisa seperti ini [terdampak banjir]," katanya seperti dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suarajatim.com, Kamis (10/11/2022).
Baca Juga: Soal Relokasi SD Pondokcina 1, Komisi D DPRD Ngaku Tidak Dilibatkan
Sebenarnya Pemda Banyuwangi sendiri mengatakan akan menyiapkan hunian sementara bagi terdampak banjir. Sehingga ada kemungkinan warga terdampak diminta pindah dari lokasi sementara tersebut.
Di sisi lain, warga lainnya Heri yang tinggal tepat di aliran Sungai Yas di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru mengatakan tak ingin pindah rumah. Pasalnya dia tak tertarik dengan hunian yang ditawarkan Pemda Banyuwangi.
Memang rumah milik Heri hancur di bagian dapur dan sudah tak bisa digunakan. Saat kejadian, dirinya hanya fokus menyelamatkan diri, sehingga barang berharga lenyap disapu banjir.
"Ya punya saya ini, saya masih ingin tinggal di sini," kata dia.
Sementara Sujiyanto, mengaku setuju untuk direlokasi. Dirinya tak mempersoalkan tempat hunian yang ditawarkan pemerintah.
Baca Juga: Sudah Ramai Aktivitas, Kantor DKK Balikpapan Minta Direlokasi
"Ya kalau relokasi juga bagus, kami mau saja," terang dia.
Berita Terkait
-
Pro Kontra Relokasi Kali Mampang, Warga: Kami Sudah Puluhan Tahun di Sini!
-
Warga Bantaran Kali Mampang Bersedia Direlokasi ke Rusun Jagakarsa, Tapi Ada Syaratnya
-
Terancam Digusur, Warga Bantaran Kali Mampang soal Relokasi ke Rusun Jagakarsa: Kami Pikir-pikir Dulu!
-
5 Fakta Pembongkaran PKL Puncak Bogor, Demi Alasan Cegah Kemacetan hingga Iming-iming Relokasi
-
Rp 190 Juta, Biaya Relokasi PKL di Badan Jalan Bypass Bandara Lombok
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang
-
Tega! Kronologi Suami di Gresik Aniaya Istrinya Hingga Meninggal
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya