Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 10 November 2022 | 16:35 WIB
Sejumlah warga tengah membersihkan puing-puing barang setelah diterjang banjir bandang di Banyuwangi. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Warga Kabupaten Banyuwangi yang terdampak banjir bandang pada Jumat (4/11/2022), mendapakan relokasi sementara. Lokasi yang digunakan merupakan lahan milik PTPN XII yang tidak jauh dari lokasi.

Kendati demikian, pemilihan lahan itu menuai pro dan kontra bagi masyarakat. Ada yang setuju bahkan ada yang memilih bertahan di rumah lamanya meski hancur disapu banjir.

Mukhlis misalnya, warga Banyuwangi ini memilih menetap di kediamannya yang rusak. Sebab, mukhlis yakin banjir bandang tak akan terjadi lagi.

"Dulu enggak seperti ini, tapi mungkin karena di atas ada alih fungi lahan dari kopi dan cokelat menjadi lahan tebu, nah jadinya bisa seperti ini [terdampak banjir]," katanya seperti dikutip dari Beritajatim.com jaringan Suarajatim.com, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga: Soal Relokasi SD Pondokcina 1, Komisi D DPRD Ngaku Tidak Dilibatkan

Sebenarnya Pemda Banyuwangi sendiri mengatakan akan menyiapkan hunian sementara bagi terdampak banjir. Sehingga ada kemungkinan warga terdampak diminta pindah dari lokasi sementara tersebut.

Di sisi lain, warga lainnya Heri yang tinggal tepat di aliran Sungai Yas di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru mengatakan tak ingin pindah rumah. Pasalnya dia tak tertarik dengan hunian yang ditawarkan Pemda Banyuwangi.

Memang rumah milik Heri hancur di bagian dapur dan sudah tak bisa digunakan. Saat kejadian, dirinya hanya fokus menyelamatkan diri, sehingga barang berharga lenyap disapu banjir.

"Ya punya saya ini, saya masih ingin tinggal di sini," kata dia.

Sementara Sujiyanto, mengaku setuju untuk direlokasi. Dirinya tak mempersoalkan tempat hunian yang ditawarkan pemerintah.

Baca Juga: Sudah Ramai Aktivitas, Kantor DKK Balikpapan Minta Direlokasi

"Ya kalau relokasi juga bagus, kami mau saja," terang dia.

Load More