SuaraJatim.id - Direktur Eksekutif Wahid Foundation Mujtaba Hamdi mengajak generasi muda di Tanah Air untuk meneladani pemikiran-pemikiran Presiden Ke-4 RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam konteks kebinekaan.
"Hal ini guna merawat dan meneruskan cita-cita persatuan Indonesia dari ancaman radikalisme yang menyusup ke dalam wajah agama," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Di era milenial, pelajar dan pemuda diharapkan meneruskan cita-cita para pahlawan. Kendati sudah merdeka, namun berbagai permasalahan seperti sektor ekonomi, sosial, kesehatan, keamanan tetap selalu ada termasuk radikalisme yang mengancam pluralisme di Indonesia.
"Semangat Gus Dur sangat jelas, ide nya tentang pribumisasi yaitu apa pun kepercayaan kita, apa pun keyakinan agama kita itu perlu dikontekstualisasikan dalam kebinekaan Indonesia," ujar Mujtaba Hamdi.
Ia menjelaskan pribumisasi yang dikemukakan oleh Gus Dur memiliki makna kontekstualisasi keyakinan agama dengan kebinekaan Indonesia beradaptasi dengan kebudayaan yang ada.
Ia menilai kontektualisasi tersebutlah yang nantinya melahirkan semangat toleransi dan nasionalisme untuk menjaga serta merawat Indonesia dari segala ancaman ideologi transnasional.
"Artinya, ketika (ajaran agama) hadir di Indonesia maka jadi bagian dari Indonesia, beradaptasi, bertransformasi menjadi islam Indonesia, katolik Indonesia, kristen Indonesia, dan seterusnya," tuturnya.
Hal tersebutlah yang diteladani dari sosok Gus Dur. Kepercayaan yang dianut dikontektualisasikan dengan kebudayaan dan kebinekaan di Indonesia, jelasnya.
Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia tersebut mengutarakan peringatan Hari Pahlawan 10 November sejati nya memiliki dua makna penting. Pertama, menandai semangat perjuangan Indonesia bahwa bangsa ini tidak lahir, tidak terbentuk dan tidak terbangun dari ruang kosong, tapi dari perjuangan seluruh anak bangsa.
Baca Juga: Momen Prabowo Subianto Sowan ke Kediaman Rais Aam NU Di Surabaya, Bukan Minta Restu, Tapi...
Kedua, pahlawan di Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa, agama. Hal itu menunjukkan semangat kebinekaan sehingga perlu disadari bahwa kepahlawanan tidak didominasi oleh agama maupun suku bangsa manapun, tapi diisi oleh elemen bangsa dari ujung Aceh hingga Papua.
"Artinya, 10 November sebagai Hari Pahlawan juga merupakan hari kebinekaan dalam memperjuangkan bangsa ini," ujarnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Pesan Ainun Habibie ke Anak-Anak Gus Dur Saat Pelantikan Presiden, Inayah Wahid: Sampai Merinding
-
Cerita Lawas Saat Megawati Sepakat Jadi Wapres Gus Dur di Atas Kertas Timah Rokok, Bukan Diusung PDIP Tapi PKB
-
Kocak! Momen Fidel Castro Dikira Pria Biasa Berseragam Hansip, Dihalangi Paspampres Buat Ketemu Gus Dur
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Revitalisasi Tambak Bisa Sejahterakan Petambak, DPRD Jatim: Asal Tak Salah Langkah
-
Catat! 5 Kebiasaan Nabi Muhammad SAW Setelah Sholat Subuh
-
Sound Horeg Dilarang Tampil di HUT Kemerdekaan RI
-
Dapatkan Kartu Kredit BRI Sesuai Gaya Hidup Anda Sekarang, Bisa Diajukan Secara Online
-
Lantik 38 Ketua DPC HKTI se-Jawa Timur, Gubernur Khofifah Ajak Wujudkan Kedaulatan Pangan di Jatim