SuaraJatim.id - Keputusasaan nampak dari wajah-wajah para petani di Desa Sukorejo Kecamatan Bojonegoro Jawa Timur ( Jatim ). Sudah tiga hari ini banjir merendam puluhan hektare sawah warga.
Ini tentu bukan kondisi yang menguntungkan. Ketika lahan pertanian terendam banjir dalam tempo waktu yang lama, hampir pasti tidak akan mendapat hasil apa-apa alias merugi sebab tanaman membusuk lalu mati.
Banjir tahun ini juga bisa dibilang terparah dalam kurun waktu tiga tahun ini. Desa Sukorejo memang langganan banjir saban tahun. Tapi biasanya banjir tidak berlangsung lama.
Menyikapi hal itu, Kelompok tani (Poktan) Widodo dan Kelompok tani Karya Makmur Desa Sukorejo segera melakukan musyawarah di lahan sawah yang masih tergenang air.
Baca Juga: Gaduh Arisan Online Lagi, Bandar Bawa Kabur Uang Rp 1,3 Miliar di Bojonegoro
Ini sekaligus sebagai bentuk protes pada pemerintah kabupaten setempat yang dinilai kurang begitu peduli dengan petani. "Sudah tiga hari ini, tak kunjung surut," kata Ketua Poktan Widodo, Sufyan, Minggu (13/11/2022).
Dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Menurut Sufyan, ada 36 hektare lahan sawah milik petani Poktan Widodo dan ada 25 heltar lahan milik Poktan Karya Makmur yang tergenang banjir.
"Belum lagi lahan milik warga Kelurahan Kepatihan, Kelurahan Kadipaten dan Desa Kalinyar yg berada di wilayah Kecamatan Kapas yang berdampak lebih dari 100 hektar," ungkapnya.
Ditambahkannya, jika hendak dihitung kerugianya di setiap hektar petani bisa merugi hingga Rp 14,5 juta. Berarti kerugian petani bisa mencapai angka Rp 884,5 juta
Sementara Ketua kelompok tani Karya Makmur Sucipto mengatakan, banjir terjadi akibat sempitnya jembatan di bawah rel kereta api, turut Desa Tikusan, Kecamatan Kapas. Hal itu menghambat laju air menuju ke Sungai Bengawan Solo yang ada di Desa Semanding, Kecamatan Kota.
Baca Juga: Mobil Rombongan Peziarah Santri Lirboyo dan Tebuireng Terguling di Bojonegoro, 6 Orang Luka
Pihaknya meminta agar Kepala desa Sukorejo, Camat Bojonegoro, Dinas PU SDA Bojonegoro, Balai Besar Bengawan Solo (BBWS), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Bupati Bojonegoro dan Gubernur Jawa timur, bisa membantu mencarikan solusi agar wilayahnya tak lagi mengalami banjir.
Berita Terkait
-
KJRI Beberkan Fakta Baru Kecelakaan Bus Umrah: Bukan Kecelakaan Tunggal!
-
Pemain Persibo: Justice for Sepak Bola Indonesia, Ada Apa?
-
Tanggapi Keputusan PT LIB, Persibo Bojonegoro Minta Adanya Keadilan Setelah Jadi Korban Kekerasan
-
Usai Ricuh Deltras vs Persibo, Kini Heboh Hakim Garis Bawa Pistol Saat Bertugas
-
Viral Tinggal di 'Gubuk' Reot, Striker Timnas Indonesia Fadly Alberto Akhirnya Dikasih Rumah
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani