SuaraJatim.id - Tanah tempat tinggal warga di Desa Binangun Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar Jawa Timur ( Jatim ) tiba-tiba bergerak-gerak. Kondisi ini tentu berimbas kepada warga.
Rumah seorang warga sampai ambruk gegara hal ini. Sementara gara-gara gerakan tanah itu longsor juga terjadi hingga menyebabkan sebuah masjid Abdul Hadi Muhammadiyah tertimbun longsoran.
Longsor ini terjadi kemarin, Minggu (20/11/2022). Gerakan-gerakan tanah itu menyebabkan tebing yang berada di samping masjid longsor dan menimbun sebagian bangunan.
Selain itu, rumah marbot yang berada di sebelah kanan masjid juga ikut roboh. Itu setelah tanah yang berada di bawahnya mengalami pergerakan. Akibatnya bangunan rumah marbot itu ambruk rata dengan tanah.
"Kejadian ambruknya rumah marbot dan rusaknya masjid itu terjadi tadi siang, sekitar 11.30 WIB. Beruntung tidak ada korban jiwa," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto, dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.
Akibat peristiwa itu, Masjid Abdul Hadi Muhammadiyah kini tidak bisa lagi digunakan untuk beribadah. Bangun tersebut juga dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekatinya. Letak Masjid Abdul Hadi Muhammadiyah memang berada di daerah rawan terjadi bencana tanah bergerak.
BPBD Kabupaten Blitar pun mengimbau agar warga menjauhi lokasi demi mencegah timbulnya korban jiwa. “Untuk bangun masjid sudah dipasang garis polisi agar warga tidak mendekat karena lokasi masih sangat rawan terjadi pergerakan tanah,” imbuhnya
Pergerakan tanah yang menyebabkan rumah marbot roboh dan merusak bangunan masjid ini sebetulnya sudah terjadi sejak 17 Oktober lalu. Namun karena intensitas hujan yang cukup deras di wilayah selatan Blitar membuat bencana tanah bergerak tersebut terus meluas.
Bencana tanah bergerak memang saat ini tengah terjadi disejumlah wilayah di kabupaten Blitar mulai dari kecamatan Binangun, Wates, Panggungrejo, Hingga Kademangan. Menurut BPBD Kabupaten Blitar Lokasi-lokasi tersebut termasuk daerah rawan bencana tanah bergerak.
Baca Juga: Tanah Longsor Hantam 2 Kecamatan di Wonogiri, Rusak Rumah Warga hingga Tutup Akses Jalan
Seperti di Daerah Panggungrejo, di lokasi tersebut puluhan rumah warga rusak akibat adanya pergerakan tanah. Warga pun hingga kini masih ada beberapa yang mengungsi akibat rumahnya tidak layak huni.
BPBD Kabupaten Blitar sendiri telah melakukan pendataan mengenai jumlah kerusakan akibat bencana tanah bergerak. Pihaknya juga masih berkonsultasi dengan lembaga terkait untuk menangani dampak bencana itu.
Berita Terkait
-
Tanah Longsor Hantam 2 Kecamatan di Wonogiri, Rusak Rumah Warga hingga Tutup Akses Jalan
-
Evakuasi Korban Tanah Longsor di Gowa Sulsel, 6 Orang Ditemukan Meninggal
-
Dua Orang Tewas Tertimpa Material Longsor di Angkola Barat Tapsel
-
Warga Harus Hati-hati, Jalur Desa di Blitar Ini Ambles dan Longsor Sepanjang 100 Meter
-
Korban Tanah Longsor di Gowa Bertambah Menjadi Lima Orang
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
Banjir Lamongan Rendam 328 Hektare Sawah Warga, 13 Dusun Terdampak
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi