Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 30 November 2022 | 18:29 WIB
Tim penyelamat bekerja di lokasi bangsal bersalin sebuah rumah sakit di Vilniansk, wilayah Zaporizhzhia, Ukraina, 23 November 2022. Rumah sakit tersebut hancur akibat serangan rudal Rusia. ANTARA/REUTERS/Stringer/as

SuaraJatim.id - Perang di Ukraina telah memasuki babak baru. Ukraina mengklaim dirinya telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari sejumlah wilayah yang dikuasai.

Keberhasilan Ukraina memberikan perlawanan sengit sehingga mampu mengusir Rusia itu disebut-sebut sebab campur tangan dari sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

NATO mengirim berbagai macam senjata canggih mereka untuk pasukan Ukraina. Namun ada masanya bantuan senjata ini menyusut. Oleh sebab itu, Ukraina kini mendesak agar NATO segera mengirim bantuan lagi.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitro Kuleba, Selasa (29/11/2022). Ia mendesak anggota NATO lebih cepat mengirim bantuan militer dan nonmiliter guna mengatasi perang melawan Rusia itu.

Baca Juga: Eks PM Jepang Akui Pernah Ajak Vladimir Putin Gabung NATO, AS Jadi Penghalang

Pernyataan itu disampaikan Kuleba selama konferensi menteri luar negeri NATO di ibu kota Rumania, Bucharest, yang dimulai pada Selasa.

Menurutnya, senjata yang disediakan NATO telah membantu Ukraina merebut kembali sebagian besar lahan yang dirampas Rusia.

"Kami telah membuktikan bahwa kami mampu mengalahkan Rusia. Keputusan soal senjata dan produksi senjata di negara-negara Barat dan pengirimannya seharusnya lebih cepat, " katanya.

Menlu juga menekankan pentingnya material yang diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur energi yang hancur akibat serangan Rusia.

"Kami membutuhkan sistem pertahanan udara. Kami membutuhkan sistem Iris, Hawk, Patriot dan konverter. Kami dapat mengatasi jaringan energi kami sendiri jika memiliki konverter dan generator," kata Kuleba.

Baca Juga: Sejarah NATO, Tujuan, dan Daftar Anggotanya

"Jadi, kami dapat memberi masyarakat kehidupan yang layak, yang coba dicegah oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Pertahanan udara -- jika kami mempunyai sistem, kami dapat melindungi infrastruktur kami dari serangan rudal Rusia selanjutnya," ujarnya, menegaskan.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan para sekutu akan membantu Ukraina selagi pemerintah negara itu memperbaiki infrastruktur energi dan melindungi warganya dari serangan rudal. ANTARA

Load More