SuaraJatim.id - Perang di Ukraina telah memasuki babak baru. Ukraina mengklaim dirinya telah berhasil memukul mundur pasukan Rusia dari sejumlah wilayah yang dikuasai.
Keberhasilan Ukraina memberikan perlawanan sengit sehingga mampu mengusir Rusia itu disebut-sebut sebab campur tangan dari sejumlah negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
NATO mengirim berbagai macam senjata canggih mereka untuk pasukan Ukraina. Namun ada masanya bantuan senjata ini menyusut. Oleh sebab itu, Ukraina kini mendesak agar NATO segera mengirim bantuan lagi.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitro Kuleba, Selasa (29/11/2022). Ia mendesak anggota NATO lebih cepat mengirim bantuan militer dan nonmiliter guna mengatasi perang melawan Rusia itu.
Baca Juga: Eks PM Jepang Akui Pernah Ajak Vladimir Putin Gabung NATO, AS Jadi Penghalang
Pernyataan itu disampaikan Kuleba selama konferensi menteri luar negeri NATO di ibu kota Rumania, Bucharest, yang dimulai pada Selasa.
Menurutnya, senjata yang disediakan NATO telah membantu Ukraina merebut kembali sebagian besar lahan yang dirampas Rusia.
"Kami telah membuktikan bahwa kami mampu mengalahkan Rusia. Keputusan soal senjata dan produksi senjata di negara-negara Barat dan pengirimannya seharusnya lebih cepat, " katanya.
Menlu juga menekankan pentingnya material yang diperlukan untuk memperbaiki infrastruktur energi yang hancur akibat serangan Rusia.
"Kami membutuhkan sistem pertahanan udara. Kami membutuhkan sistem Iris, Hawk, Patriot dan konverter. Kami dapat mengatasi jaringan energi kami sendiri jika memiliki konverter dan generator," kata Kuleba.
Baca Juga: Sejarah NATO, Tujuan, dan Daftar Anggotanya
"Jadi, kami dapat memberi masyarakat kehidupan yang layak, yang coba dicegah oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Pertahanan udara -- jika kami mempunyai sistem, kami dapat melindungi infrastruktur kami dari serangan rudal Rusia selanjutnya," ujarnya, menegaskan.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg mengatakan para sekutu akan membantu Ukraina selagi pemerintah negara itu memperbaiki infrastruktur energi dan melindungi warganya dari serangan rudal. ANTARA
Berita Terkait
-
Polandia Tingkatkan Produksi Amunisi Senilai Rp11 Triliun untuk Antisipasi Ancaman Rusia
-
Zelensky: Ukraina Semakin Dekat dengan Akhir Perang!
-
Cerita Ratusan Warga India Jadi Tentara Bayaran Rusia: 91 Tewas, 69 Masih Di Medan Perang Ukraina
-
Perang Dingin dengan Turki, Israel Desak NATO Lakukan Hal Ini, Kalau Tidak...
-
Tegas! Erdogan Tolak Kerjasama NATO dengan Israel
Tag
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
-
Usai Cuti Kampanye, Basri Rase Gelar Rapat Perdana Bersama OPD, Bahas Apa?
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
Terkini
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik
-
Banjir Bandang di Ponorogo: Akses Jalan Putus, Warga Harus Dievakuasi
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang