SuaraJatim.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang lagi ke kantor DPRD Jatim. Sekitar pukul 15.00 rombongan tersebut sampai di kantor yang berada di Jalan Indrapura nomor 1 itu. Sekitar pukul 22.11 barulah mereka meninggalkan gedung wakil rakyat itu.
Terlihat empat orang Brimob Polda Jatim mengawal rombongan penyidik KPK itu. Informasi sementara, kedatangan mereka untuk mencari bukti-bukti lain dalam kasus dugaan suap yang menyeret Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Parlindungan Simanjuntak dan kawan-kawan.
Diduga, penyidik itu menggeledah ruang komisi. Sayangnya, awak media tidak diperkenankan melihat langsung proses pemeriksaan yang dilakukan. Saat keluar dari gedung tersebut, mereka membawa tiga koper berukuran besar. Ada juga yang menggendong tas dan membawa map berisi berkas-berkas.
"Itu bukan apa-apa mas. Hanya koper saja," kata salah satu petugas KPK saat ditemui awak media, Senin (19/12/2022). Sayangnya, Juru Bicara KPK Ali Fikri dan Sekretaris Dewan Jatim Andik Fajar tidak merespon ketika dikonfirmasi terkait kedatangan rombongan KPK ke kantor DPRD Jatim.
Baca Juga: Mengulik Siapa Sosok A? Si Makelar Jasmas Dalam Kasus Dugaan Suap Wakil Ketua DPRD Jatim
Di sisi lain, Adam Wijaya salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang menjelaskan bahwa memang banyak proyek nakal di daerah tersebut. Semua dari dana hibah. Rata-rata, proyek tersebut tidak memiliki prasasti.
"Karena, kalau ada prasasti, patinya gampang ke tracking. Jadi, mereka tidak mau pasang," katanya saat ditemui di kediamannya, Minggu 18 Desember 2022. Ia pun mengajak media ini untuk memperlihatkan prasasti proyek yang dimaksudnya itu.
Prasasti itu berbentuk kotak. Di dalamnya bertuliskan hibah pemprov Jatim. Serta ada bertuliskan tahun pemberian dana dan nama proyek tersebut. Paling bawah tercatat nama pokmas yang mengerjakan pekerjaan tersebut.
"Semisal ini ada yang bermain, pasti ketahuan saat diaudit. Jadi, mereka tidak mau pasang. Jadi, masyarakat pun ketika ditanya, jawabannya tidak tahu," terangnya.
Pernyataan itu pun dijelaskan oleh salah satu narasumber Suara.com yang tidak mau disebutkan namanya. Ia menjelaskan jika banyak proyek dari dana hibah itu dikerjakan asal-asalan. Atau malah, pengerjaannya tumpang tindih.
Baca Juga: Resmi Jadi Tersangka, Ini Kronologi OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simandjuntak
Tumpang tindih yang dimaksud adalah, dalam lokasi pengerjaan yang sama, terdapat dua alokasi anggaran. Yakni berasal dari dana desa dan dana hibah pemprov Jatim. Mereka juga mengakali untuk membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ).
"Walaupun nanti ada BPK (Badan Pengawas Keuangan) yang melakukan audit, mereka akan menunjukkan pekerjaan yang memang dikerjakan oleh anggaran dana hibah. Biasanya tim audit hanya mengambil sampelnya saja," ucapnya.
Sehingga, menurut narasumber itu, uangnya lebih banyak masuk ke Abdul Hamid sebagai koordinator pokmas di daerah itu. “Banyak juga pekerjaan yang tidak dikerjakan oleh Hamid. Uangnya masuk di kantong pribadinya,” tambahnya.
Pun ia menceritakan latar belakang Hamid sebelum menjadi makelar dana hibah Pemprov Jatim. Menurut narasumber itu, mantan kepala desa Jelgung itu sempat menjadi anggota PPK (panitia pemilihan kecamatan).
"Setelah menjadi kades itu, barulah ia menjadi makelar dana hibah," ucapnya.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia
Berita Terkait
-
Usut Aset Tersangka dan Mekanisme Dana Hibah, 8 Anggota DPRD Jatim hingga Staf Dewan Diperiksa KPK
-
Numpang Kantor Orang, KPK Periksa 7 Bekas Anggota DPRD Jatim Kasus Korupsi Dana Hibah
-
Kasus Dana Hibah Pokmas, KPK Kembali Panggil Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi
-
Korupsi Berjemaah Dana Hibah, KPK Periksa Sejumlah Legislator Jatim termasuk Wakil Ketua DPRD Probolinggo Jon Junaidi
-
Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Periksa 6 Tersangka Termasuk Politikus PDIP dan Gerindra
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
60 Hari Keliling Jatim, Ini yang Didapat Risma-Gus Hans
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes To Ciputra Surabaya: Nikmati Punya Rumah Harga Seru Bertabur Bonus!
-
Bertemu Ratusan Milenial, Emil Dardak Beri Pesan Penting: TPS Masih Buka
-
Aneh Tapi Nyata! Warga Sumenep Niat Bikin Sumur yang Keluar Malah Api
-
Terungkap Penyebab Kebakaran di UIN SATU Tulungagung