SuaraJatim.id - Rumah seorang perempuan berinisial AS (60) di Desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang Jawa Timur ( Jatim ) mendadak gaduh. Sejumlah orang menggeruduk kediaman AS itu.
Mereka merupakan para korban calon tenaga kerja yang dijanjikan bakal diberangkatkan ke Australia. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Ada yang dari Jombang, Lamongan dan beberapa daerah lain.
Namun uang sudah dibayarkan namun mereka tidak kunjung diberangkatkan. Janjinya, pemberangkatan bakal dilakukan Juni 2022. Namun sampai sekarang tidak juga diberangkatkan. Alhasil, mereka pun menggeruduk kediaman AS dan meminta uangnya dikembalikan.
Salah satu orang yang mendatangi rumah AS bernama Muhammad Taufiki (26), warga Jombang. Awalnya dia bertemu dengan keponakan AS yang bernama Y. Taufik kemudian menayakan soal ada atau tidaknya lowongan kerja di luar negeri.
Singkat cerita, korban kemudian bertemu AS. Dari situlah Taufik diberi penjelasan panjang lebar tentang peluang bekerja di Australia.
Sebagai awalan, Taufik diminta untuk membayar uang Rp 25 juta. Alasannya, uang tersebut digunakan untuk mengurus surat-surat. Korban yang memang ingin bekerja di luar negeri menyanggupinya. Taufik mengirim uang itu melalui rekening milik AS.
"Pembayaran pertama pada Juni 2022. Saya transfer Rp 25 juta," kata Taufik sambil menunjukkan bukti transfer, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (03/12/2022).
Beberapa hari kemudian Taufik kembali diminta membayar uang untuk mengurus visa, jumlahnya Rp 45 juta. Uang tersebut dibayar ketika visa sudah selesai.
Nah, pada Juli 2022, visa dan tiket milik Taufik sudah jadi. Dia kemudian kembali mengirimkan uang ke AS uang sebesar Rp 45 juta. Namun ironis, belakangan diketahui bahwa tiket dan visa tersebut diduga palsu.
Baca Juga: Angin Kencang Akibat Siklon Tropis Ellie Landa Bali, Warga Diimbau Tetap di Rumah
"Janjinya pemberangkatan ke Australia pada Juli 2022. Tapi sampai sekarang tidak diberangkatkan. Kami kemudian meminta uang tersebut dikenmbalikan," katanya menambahkan.
"Tapi upaya tersebut tidak berhasil. AS menghilang. Rumahnya dikunci. Yang tertipu bukan hanya saya, tapi ada 32 orang. Awalnya semua ditampung di rumah AS. Tapi sekarang sudah pulang semua," kata Taufik menambahkan.
Korban bukan hanya dari Jombang, tapi juga dari wilayah lain. Adalah Kacung (47), warga Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Kacung mendapatkan informasi dari temannya tentang adanya lowongan kerja di Australia. Nah, sebagai perantaranya adalah AS warga Mojoduwur. Kacung tertarik. Dia mendaftar bersama tiga temannya.
Oleh AS, masing-masing diminta membayar biaya awal sebesar Rp 7 juta. Rinciannya, Rp 4 juta untuk sertifikat keahlian Bahasa Inggris, sedangkan sisanya untuk sertifikat pertanian. Kepada para korban AS menjanjikan mereka berangkat pada bulan Juni 2022.
"Kami dijanjikan bekerja di sektor perkebunan. Gajinya antara Rp 50 hingga 60 juta. Untuk biaya pemberangkatan termasuk visa, kami diminta membayar Rp 65 juta," ujarnya.
"Saya masih membayar Rp 10 juta. Sisanya saya jaminkan sertifikat tanah. Ternyata pada Juni 2022 tidak jadi berangkat, bahkan sampai sekarang," ujar Kacung.
Berita Terkait
-
Angin Kencang Akibat Siklon Tropis Ellie Landa Bali, Warga Diimbau Tetap di Rumah
-
Novak Djokovic Tak Bisa Lupakan Kejadian Dideportasi dari Australia
-
Jokowi Perintahkan TNI Serang dan Bumi Hanguskan Australia, Benarkah?
-
CEK FAKTA: Presiden Jokowi Perintahkan TNI Serang Australia Hingga Tak Tersisa, Benarkah?
-
Mahasiswi Australia Tewas di Bali, Polisi Periksa Kejanggalan di TKP Hingga Seniman Tato
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
5 Prompt Membuat Pas Foto Nikah di Gemini AI, Gampang dan Realistis
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Dapatkan Kesempatan Klaim Ratusan Ribu Rupiah
-
Khofifah Ajak Masyarakat Ramaikan Moto2 Mandalika: Dukung Mario Aji
-
Resmikan Mandiri Private Office Surabaya, Bank Mandiri Akselerasi Layanan Wealth Management
-
Kualitas BBM Pertamina Buruk? Begini Cara Lapor