SuaraJatim.id - MH memutuskan mencabut laporan kasus kekerasan seksual terhadap suaminya, Aiptu AR anggota polisi di Polres Pamekasan Madura Jawa Timur ( Jatim ).
Hal ini disampaikan kuasa hukum MH, Subaidi, saat datang ke Polda Jatim kemarin. Menurut dia, ada sejumlah pertimbangan kenapa laporan tersebut dicabut oleh pelapor.
Paling utama adalah alasan psikologis anak-anaknya. Pencabutan laporan sendiri sudah dilakukan di Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda
"Pertama memang dari pihak keluarga telah memaafkan, terutama dari pelapor sendiri sudah memaafkan. Kedua, yaitu melihat psikis anak. Dari kasus yang sudah viral sampai saat ini, anaknya tidak sekolah dan tidak kuliah karena malu," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Selasa (10/01/2023).
Baca Juga: Tega Jual Istri ke Sesama Polisi, Ini Kasus Penyimpangan Seksual Aiptu AR Sejak 2015
Subaidi menegaskan tak ada tekanan dari pihak manapun dalam kasus ini. Karena menurut Subaidi pencabutan tersebut murni dilakukan agar Aiptu AR yang hingga kini masih ditahan di Bidpropam Polda Jatim, mendapat sedikit keringanan.
"Pencabutan ini murni dari hati klien saya dan keluarga para pihak. Tidak ada tekanan dari pihak manapun. Adanya pencabutan atau pemberian maaf dari pelapor, mungkin bisa memberikan keringanan. Mungkin tidak sampai PTDH," ujarnya.
Sebelumnya, Aiptu AR, anggota polisi di Pamekasan Madura dilaporkan istrinya dalam kasus kekerasan seksual. Kasus tersebut pun membetot perhatian publik dalam beberapa hari belakangan ini.
Bukan hanya kekerasan seksual, Aiptu AR juga dilaporkan dalam kasus narkoba dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) pada, Kamis (29/12/2022) silam.
Namun belakangan, kasus ini telah dicabut oleh istrinya yang berinisial MH dengan alasan mempertimbangkan psikologi anak. Meskipun begitu, kasus ini telah masuk ke Polda Jatim.
Baca Juga: Sederet Kasus Hukum yang Libatkan Polisi di Awal 2023: Narkoba hingga Penembakan
Kabid Humas Kombes Pol Dirmanto mengatakan, instruksi dari Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto bahwasanya kasus ini harus tetap diproses secara etik di bidang Propam Polda Jatim.
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Pria Pasuruan Ditemukan Tewas Setelah Menggunakan Jasa PSK
-
BRI Membantu UMKM Seperti Gelap Ruang Jiwa Menjangkau Pasar Global
-
Setelah Gabung dalam BRI UMKM EXPO(RT), Kini Usaha UMKM Unici Songket Silungkang Meroket
-
KBS Jadi Pilihan Destinasi Wisata di Surabaya, Fotografer Keliling Ketiban Rezeki Nomplok
-
Posko Mudik BUMN dari BRI Berikan Layanan Kesehatan dan Ruang Istirahat Saat Arus Balik Lebaran