SuaraJatim.id - Baru-baru ini beredar rekaman video ratusan warga Kecamatan Pakel Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur ( Jatim ) menggelar aksi malam hari, sebagai respons penangkapan tiga orang sebagai dampak dari konflik agraria petani Pakel vs PT Bumisari.
Tiga orang yang oleh warga disebut sebagai korban kriminalisasi itu adalah: Mulyadi, Kepala Desa Pakel; Suwarno, Kepala Dusun Durenan; lalu Untung, Kepala Dusun Taman Glugoh. Ketiganya diangkut kepolisian Polda Jatim malam-malam sebab dianggap mangkir dari pemanggilan.
Warga memprotes kasus tersebut. Mereka lantas menggelar aksi dengan meneriakkan tiga tuntutan. "Ke satu, menuntut Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menyelesaikan kasus warga Pakel," teriak perwakilan warga seperti dalam video, Senin (06/02/2023).
Kedua, mendesak agar hak-hak ekonomi warga Pakel dipulihkan, kemudian sosial budayanya yang selama ini terampas dan meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (LHKR) mencabut HGO PT Bumisari.
Baca Juga: Aksi Brutal Polisi Serang Warga Pakel, YLBHI: Negara Gagal Tangani Konflik Agraria, Cabut HGU!
"Tiga, mendesak Kapolri dan Kapolda Jatim untuk segera membebaskan Mulyadi Kepal Desa Pakel, Suwarno Kepala Dusun Durenan, Untung Kepala Dusun Taman Glugoh dan mencabut statusnya sebagai tersangka," ujarnya.
"Bebaskan tiga warga pakel, hentikan kriminalisasi, rebut kembali pakel," teriaknya serempak yang kemudian diikuti pekik teriakan warga.
Sebelumnya, ketiga orang itu ditangkap di jalan sekitaran Kecamatan Rogojampi Banyuwangi karena dianggap sempat mangkir dari panggilan polisi. Mereka ditangkap di sekitar Cawang dalam perjalanan acara di desa Aliyan.
Dikabarkan kalau dalam penangkapan itu, mobil yang mereka kendarai dihentikan tiga mobil lain di depannya. Sejumlah orang akhirnya turun dari dua mobil tersebut meminta ketiganya turun dari mobil.
Selanjutnya, Mulyadi, Suwarno dan Untung dibawa pindah mobil sedangkan mobil mereka APV yang disopiri Hariri diminta berjalan dalam kawalan empat orang.
Baca Juga: LBH Surabaya Ungkap Kronologi Penyerangan Empat Warga Pakel Diduga Oleh Polisi
Direktur Walhi Jawa Timur, Wahyu Eka Setyawan, sebelumnya menjelaskan kalau penangkapan yang diwarnai pengadangan itu dilakukan saat Mulyadi, Suwarno, Untung, dan para petani berangkat menuju Desa Aliyan untuk, menghadiri rapat Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi.
Secara tiba-tiba di wilayah Cawang Rogojampi Selatan, mobil dinaiki mereka dicegat tiga mobil tak dikenal.
Walhi menyebut penangkapan yang digambarkan seperti aksi penculikan itu dilakukan hanya gara-gara ketiganya disebut sempat mangkir dari panggilan pemeriksaan Polda Jawa Timur, Jumat (20/1) lalu.
"Sekitaran Isya atau kira-kira 19.30 WIB. merangsek dan mendekat ke mobil warga sehingga kaget dan tidak bisa ke mana-mana," kata Wahyu dalam keterangan persnya, Sabtu (4/2/23).
Sementara itu, Ahmad Rifai, pengacara yang mendampingi warga dalam kasus agraria Petani vs Warga Pakel belum bisa dikonfirmasi suarajatim.id. Begitu juga dengan kuasa hukum PT Bumisari.
Berita Terkait
-
Aksi Brutal Polisi Serang Warga Pakel, YLBHI: Negara Gagal Tangani Konflik Agraria, Cabut HGU!
-
LBH Surabaya Ungkap Kronologi Penyerangan Empat Warga Pakel Diduga Oleh Polisi
-
Aparat Diduga Lakukan Penyerangan Warga Pakel Banyuwangi di Lokasi Reklaiming
-
Polisi Serang Warga Pakel Tengah Malam hingga 4 Korban Luka-luka, Tim Advokasi: Ada Rentetan Tembakan
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat