SuaraJatim.id - Warga Pakel, Licin, Banyuwangi, Jawa Timur mendapat serangan diduga dari aparat Polresta Banyuwangi, Kamis (13/1/2022) malam.
Diduga, aparat melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap warga dan tim solidaritas.
Dilansir dari akun Twitter @lbhsemarang, pada Kamis malam pihakya menerima informasi bahwa puluhan polisi dari Polresta Banyuwangi memasuki lahan perjuangan warga Pakel.
Lantas, aparat Polresta Banyuwangi melakukan penyerangan dan pemukulan terhadap warga dan tim solidaritas.
"Warga dengar ada suara rentetan tembakan. Hingga detik ini (00.30 WIB, Jumat), kami sedang berupaya berkoordinasi dan melakukan sejumlah pendalaman informasi dan advokasi," cuitnya seperti dikuti SuaraJatim.id, Jumat (14/1/2022).
Sebagai informasi, warga Pakel telah melakukan aksi pendudukan lahan kembali di lahan leluhur mereka yang dirampas oleh PT Bumi Sri sejak 24 September 2020 hingga saat ini.
Namun dalam perjalanannya, aksi itu terus direpresi oleh Polres Banyuwangi.
"Kami mencatat ada 13 warga Pakel yang telah menjadi korban kriminalisasi sepanjang 2 tahun terakhir perjuangan mereka," lanjutnya.
Pihaknya pun menyampaikan beberapa tuntutan terkait peristiwa tersebut. Antara lain mencabut HGU PT Bumi Sari, mendesak Komnas HAM untuk segera melakukan investigasi lapangan atas pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Polres Banyuwangi, dan mendesak Kapolri untuk mencopot dan memecat Kapolresta Banyuwangi.
Baca Juga: Proyek Strategis Nasional Infrastruktur Sebabkan 38 Konflik Agraria Sepanjang 2021
Sementara itu, dilansir dari instagram @rukunpakel, penyerangan tersebut terjadi pada Kamis (13/1/2022) sekitar pukul 24.00 WIB di area lahan perjuangan warga pakel banyuwangi.
Sekitar 25 orang polisi dengan 2 mobil masuk ke area lahan dengan dalih melakukan pengontrolan pasca warga Pakel melakukan syukuran di posko utama.
Sebelumnya warga melakukan syukuran di lokasi tersebut. Setelah itu, beberapa orang warga dan solidaritas naik ke area dalam lahan untuk melakukan ronda malam penjagaan.
Seketika itu pula polisi dan securiti berkumpul di area lahan tersebut.
Pada waktu berpapasan, warga menanyakan tentang keberadaan polisi di area lahan pada malam hari. Dengan langsung tidak terima ketika ditanya baik baik, beberapa polisi langsung mengeroyok warga dan solidaritas hingga mengalami luka dan cidera. Setidaknya ada tiga korban dari warga dan solidariatas.
"Beberapa korban ini mengalami cidera di bagian kepala, rahang dan badan karena diinjak-injak dan pukuli," tulis akun tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
BRI Kembali Raih Prestasi di Indonesia Economic Summit 2025
-
Kata Warga Soal Bisnis Samurai Mbah Tarman Si Kakek Viral, Nonton Saja Rp 10 Juta
-
Harga Rokok Tak Akan Naik Tahun Depan, Menkeu Purbaya : Saya Pikir Sih Biarkan Saja
-
Wakil Ketua DPRD Jatim Ingatkan Musibah Magetan Harus Jadi Titik Balik Tata Kelola Pertambangan
-
Rezeki Awal Pekan: Dapatkan Saldo DANA Gratis Lewat 6 Link Kaget Ini