SuaraJatim.id - Babak baru kasus pencabulan siswa-siswa SMA oleh gurunya di Sumenep Madura memasuki babak baru. Kepolisian setempat telah memeriksa 8 saksi dalam kasus itu.
Sebelumnya, guru berinisial RMM itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh kepolisian dalam kasus dugaan pencabulan terhadap muridnya. Kasus ini sempat membuat gempar dunia pendidikan setempat.
Seperti dijelaskan Kapolres Sumenep AKBP Edo Satya Kentriko, pihaknya telah memeriksa 8 saksi terkait kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur tersebut.
"Delapan orang yang kami periksa meliputi pelapor yakni orang tua korban, kemudian teman-teman korban di sekolah," katanya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Senin (13/02/2023).
Baca Juga: Viral Video Mama Muda yang Buka Rental PS, Pelaku Pencabulan Bocah? Netizen: Kaya Uler Keket
Seorang guru laki-laki berinisial MR diduga melakukan tindak pidana pencabulan pada siswanya yang juga berjenis kelamin laki-laki, berinisial RMM. Guru tidak tetap (GTT) di salah satu SMA Negeri di Kota Sumenep itu saat ini telah ditahan di Polres Sumenep.
Kasus memalukan itu berawal ketika ponsel korban dirampas oleh pelaku karena ditemukan ada video tidak pantas. Setelah itu, pelaku meminta korban datang ke sekolah setelah Maghrib, untuk mengambil HP miliknya.
Pelaku mengancam korban akan menyebarkan informasi bahwa korban menyimpan video dewasa di HP nya. Pelaku juga mengancam, korban akan dilaporkan dan dikeluarkan dari sekolah karena menyimpan video konten dewasa, kecuali apabila korban bersedia menuruti kemauan pelaku.
“Karena takut dengan ancaman pelaku, korban terpaksa menuruti kemauan pelaku. Di salah satu ruangan di sekolah itulah, pelaku kemudian mencabuli korban,” ungkap Kapolres.
Ia menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku baru satu kali melakukan pencabulan terhadap siswanya.
Baca Juga: CCTV Ungkap Cewek 18 Tahun Buang Bayinya di Belakang Puskesmas Sumenep
"Tapi penyidik tidak akan percaya begitu saja pada pengakuan pelaku. Penyidik akan mendalami kasus ini, khawatir korban sebenarnya tidak cuma satu, cuma takut yang mau melapor," ujarnya.
Berita Terkait
-
Siap Jadi Calon Bupati Sumenep 2024 dari PDIP, Achmad Fauzi: Ini Kejutan Saya Dipasangkan dengan Kiai Imam
-
Viral Ibu Kepala Sekolah di Sumenep Tepergok Lagi 'Indehoy' dengan Selingkuhannya
-
Siswi SLB Kalideres Hamil 7 Bulan Diduga Dicabuli di Sekolah, Keluarga Resmi Lapor Polisi
-
Ditaksir Rogoh Kocek Rp130 Juta Nonton Timnas U23, Intip Sumber Kekayaan Fitri Carlina
-
Fitri Carlina Jorjoran Nonton Timnas U23 di Qatar, Gaji Suami Sebagai Pilot Langsung Jadi Sorotan
Tag
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Cawagub Risma akan Normalisasi Sungai Kali Porong untuk Sumber Air: Kalau Beli Mahal
-
Terkuak Pemicu Pembacokan Sampang, Polda Jatim Beberkan Motif Sebenarnya
-
Dok! APBD Jatim 2025 Disahkan, Intip Rinciannya
-
Pengamat: Ketokohan Khofifah-Emil Ternyata Jadi Magnet Pemilih Mataraman
-
Cawagub Lukman Ingin Merevolusi Transportasi dengan Membangun KRL ke Bandara