SuaraJatim.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan PWI Jatim Award 2023 sebagai Tokoh Nasional Peduli Wartawan. PWI Jatim menilai, Khofifah layak mendapat penghargaan sebagai Tokoh Nasional Peduli Wartawan lantaran selama ini hubungan Khofifah dengan insan pers terjalin sangat sinergis dan harmonis.
Atas diterimanya penghargaan ini, secara khusus Khofifah menyampaikan ucapan terima kasih. Ia mengakui bahwa pers merupakan salah satu dari unsur penting pentahelix dalam upaya pembangunan dan pengembangan potensi daerah.
Untuk itu, menurut Khofifah, sinergitas antara pers dan pemerintah menjadi satu hal yang penting untuk dibangun partnership yang saling menjaga eksistem masing- masing.
"Ada hal-hal yang memang kita membutuhkan strong partnership tidak sekadar kaitan dengan partnership di bidang jurnalisme tetapi tema ini adalah tema yang memang strategis dan penguatan jejaringnya harus kita bangun secara lebih kuat," ujar Khofifah.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga mendorong peran penting pers untuk memasifkan literasi keuangan dan keuangan inklusi sebagai penguatan UMKM yang merupakan backbone perekonomian nasional. Hal tersebut, disampaikan Khofifah dalam peringatan Hari Pers Nasional ke 77 tingkat Jawa Timur yang diselenggarakan oleh PWI Jatim dengan tema UMKM Backbone Perekonomian Nasional di Kediri, Sabtu, (11/3/2023) malam.
Menurut Khofifah, sebagai backbone perekonomian nasional, UMKM memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional hingga global. Bahkan keberhasilan Jatim dalam meningkatkan perekonomian pasca pandemi menjadi 5,34% tak terlepas dari peranan UMKM.
"Jack Ma dalam World Economic forum tahun 2020 memprediksi, di tahun 2030 perekonomian dunia 99% akan didominasi UMKM secara on line dan 85% di antaranya secara e-commerce," ujarnya di hadapan ratusan anggota PWI Jatim yang hadir.
Guna memperkuat UMKM di Jatim, Khofifah yang juga Ketua PP Umum Muslimat NU ini menekankan pentingnya literasi keuangan. Menurutnya literasi keuangan dan keuangan inklusi merupakan suatu keniscayaan yang harus diterapkan oleh para pelaku UMKM.
"Kita sebetulnya capaian keuangan inklusi Jatim sudah di atas rata-rata nasional. Kalau target nasional di tahun 2024 itu 90 persen keuangan inklusi tercapai, capaian Jawa Timur tahun 2022 sudah 92 persen. Sementara target literasi keuangan nasional tahun 2024 adalah 50 persen, sementara capaian Jawa Timur untuk literasi keuangan tahun 2022 mencapai 54 persen," ujarnya.
Baca Juga: Hari Pers Nasional dan Momentum Pembenahan Dunia Pers di Indonesia
Meski demikian, Khofifah merasa ada ketimpangan antara capaian keuangan inklusi dengan literasi keuangan baik nasional maupun Jatim. Capaian keuangan inklusi di Jatim pada tahun 2022 sudah mencapai 92% sedangkan literasi keuangannya di tahun yang sama berada di angka 54%. Mari bersama kita tingkatkan literasi keuangan di tengah masyarakat khususnya bagi pelaku UMKM.
"Meski capaian kita lebih baik dibanding nasional, tetap saya merasa jomplang antara capaian keuangan inklusi dan literasi keuangan kita. Untuk itu saya ingin mengajak semua pihak, termasuk OJK dan BI serta kekuatan PWI Jatim untuk melakukan literasi keuangan lebih masif lagi," ujarnya.
Khofifah menambahkan, saat ini literasi keuangan sama pentingnya dengan literasi digital untuk bisa dipahami oleh para pelaku UMKM. Untuk itu ke depan ia ingin mengajak insan pers Jatim bersama-sama menguatkan literasi keuangan dan keuangan inklusi pada masyarakat.
Menurut Khofifah, literasi digital dan literasi keuangan harus berjalan berseiringan. Orang nomor satu di Jatim ini juga meminta agar OJK dan BI diperkuat PWI bisa memberi penguatan kepada rekan-rekan wartawan, khususnya yang fokus dalam jurnalistik ekonomi.
"Kalau kita melakukan pendalaman kemudian membuat infrastruktur bersama sehingga capaian-capaian ini terukur, saya rasa dari Biro Perekonomian Pemprov akan dengan sukacita menyiapkan program ketjasama tersebut. Sehingga manfaat secara aplikatif itu bisa dirasakan terutama untuk pelaku-pelaku ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah," jelasnya.
Jawa Timur sendiri telah menyiapkan berbagai langkah sebelumnya untuk memperkuat daya saing UMKM menghadapi tantangan ini. Salah satunya melalui Rumah Kurasi dan Communal Branding hasil kolaborasi dengan BI. Kedua program ini berhasil membuat kopi lokal dari Madiun, Wonosalam (Jombang), dan Bondowoso menembus pasar mancanegara.
Berita Terkait
-
Dua Terdakwa Kasus Suap Dana Hibah APBD Pemprov Jatim Disidang Hari Ini : Segini Tuntutannya
-
Integrasi Kegiatan Pramuka, Kwarda Bali Luncurkan Layanan Online
-
Pemprov Jatim Sabet Penghargaan Peringkat Pertama dalam AMC 2023 Kemenkominfo
-
Mei, Jembrana Tuan Rumah Peringatan Hari Pers Tingkat Provinsi Bali
-
Hadiri Haul Akbar Al Fitrah Kedinding, Gubernur Khofifah Bangkitkan Spiritualitas Global Antar Umat Islam Dunia
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Dari Pelatihan ke Magang Industri: Berikut Kisah Sukses Program BRI Sahabat Disabilitas
-
Gubernur Khofifah Jumpa Masyarakat Kepulauan Riau Asal Jatim: Ajak Bangun Daerah Rantau
-
BRI Perkuat Bisnis Bullion dan Emas untuk Dorong Pertumbuhan 2025
-
Mengelabui Tetangga! Begini Cara Sindikat Rokok Ilegal Beroperasi di Madiun
-
Kronologi Mobil Suzuki Karimun Terbakar di Sumenep Saat Diservis Pemiliknya, Korban Terluka!