Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 31 Maret 2023 | 08:46 WIB
Survei PolMark [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Meskipun sering keluyuran safari politik ke daerah-daerah, namun nama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum terlalu menancap di kepala publik sebagai bakal calon presiden potensial.

Popularitasnya masih dinilai tidak jelas, apalagi elektabilitasnya. Dalam sejumlah survei bahkan namanya kerap tidak muncul, masih kalah dari nama-nama sejumlah tokoh atau politisi lainnya.

Namun belakangan, dalam survei yang dilakukan PolMark Research Centre-PolMark Indonesia, tiba-tiba saja nama Muhaimin melejit menyodok ke posisi ke lima sebagai bakal calon presiden untuk survei nasional.

Di Jatim sendiri, nama Muhaimin bahkan menggeser Anies Baswedan dan Khofifah Indar Parawansa. Hasil survei ini dirilis oleh PolMark Research dengan tajuk Peta Kompetisi Menuju Pilpres 2024 kemarin, Kamis (30/03/2023).

Baca Juga: Survei PolMark Indonesia, Elektabilitas Ganjar Posisi Teratas

Menurut CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, elektabilitas bacapres nasional hingga survei ini dirilis masih dipegang oleh Ganjar Pranowo (22,8 persen), Prabowo Subianto (17,4 persen), Anies Baswedan (13,9 persen), dan Ridwan Kamil (5,2 persen).

Nama Muhaimin Iskandar (4,8 persen) kini muncul dan melesat di posisi kelima. Secara khusus Eep menyoroti melesatnya elektabilitas Muhaimin Iskandar yang kini masuk dalam lima besar.

"Hal yang mengejutkan adalah masuknya nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar yang berhasil menembus lima besar, dengan perolehan suara sebanyak 4,8 persen. Padahal selama ini nama Muhaimin bahkan kerap tak masuk dalam survei dan tak jelas popularitasnya," ujarnya dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com.

Menurut hasil survei Polmark Indonesia, posisi Cak Imin kini mengungguli Sandiaga Uno (2,0 persen), Puan Maharani (1,7 persen) dan AHY (1,7 persen). Bahkan Cak Imin juga jauh melampaui Khofifah Indar Parawansa (1,3 persen) dan Erick Thohir (1,0 persen).

Tingginya posisi Cak Imin membuatnya layak diperhitungkan sebagai salah satu bacapres yang kuat dukungan. Apalagi hingga saat ini Cak Imin masih menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, partai dengan basis Nahdliyin yang paling besar.

Baca Juga: PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Sama-sama Kuat, Yakin Paslon Pilpres 2024 Lebih Dari Dua

Di Jatim bisa kalahkan Khofifah

Hal menarik lainnya, nama Cak Imin masuk dalam tiga besar di Jawa Timur. Wilayah ini kerap disebut sebagai salah satu wilayah kunci untuk memenangkan pertarungan politik.

Sebab, Jawa Timur masuk dalam wilayah tiga besar perolehan suara nasional dan dikenal sebagai basis NU. Cak Imin berhasil mencuri perhatian dan meraup perolehan suara hingga 11,5 persen dan berada di peringkat ketiga.

Peringkat pertama masih dipegang oleh Ganjar Pranowo (24,0 persen) dan peringkat kedua adalah Prabowo Subianto (14,2 persen). Di wilayah kunci ini, suara Cak Imin bahkan melampaui Khofifah (5,8 persen) yang namanya lebih populer dan selalu disebut sebagai salah satu kandidat kuat bacawapres.

Di Jawa Timur ini, Cak Imin berhasil mengalahkan nama-nama populer lain seperti Anies Baswedan (6,5 persen), Ridwan Kamil (1,9 persen), AHY (1,8 persen), Puan Maharani (1,5 persen) dan Erick Thohir (1,1 persen).

Survei yang dilakukan oleh PolMark Indonesia ini diadakan sejak 23 Januari 2023 hingga 19 Maret 2023. Survei ini dilakukan di 78 Dapil meliputi 62.480 responden.

Responden survei adalah WNI yang sudah memiliki hak pilih, yaitu sudah berusia 17 tahun dan/atau sudah menikah. Responden diambil secara random dengan metode multistages random sampling dengan margin of error agregat survei ini adalah +/- 0,4 persen.

Seluruh responden yang disurvei per Dapil diambil dengan menimbang proporsi jumlah pemilih per Kabupaten/Kota di Dapil tersebut. Jumlah responden menunjukkan proporsi besaran pemilih Kabupaten/Kota tersebut.

Seluruh responden diwawancara secara langsung melalui wawancara tatap muka oleh pewawancara yang sudah mendapatkan pelatihan secara khusus untuk menjaga kualitas wawancara dan hasil survei secara keseluruhan.

Selain itu, untuk menjaga hasil survei juga dilakukan quality control dengan melakukan spot checks, yaitu pengecekan ulang ke lapangan terhadap 20 persen responden yang sudah diwawancara, yang dipilih secara acak.

Quality control juga diperkuat dengan mengontak ulang melalui telpon seluruh responden yang berkenan memberikan nomor kontak mereka saat wawancara.

Load More