Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 13 April 2023 | 16:06 WIB
Ilustrasi Mudik Lebaran - Daftar Mudik Gratis Lebaran yang Masih Dibuka (Shutterstock)

SuaraJatim.id - Sekarang sudah memasuki masa-masa gelombang arus mudik Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2023. Mudik akan identik dengan kemacetan di jalanan, kemudian antrean panjang di banyak stasiun, bandara dan dermaga.

Agar para pemudin di jalan tetap fit, ada sejumlah tips dari Dokter Urologi Rumah Sakit Premier Surabaya Anies Shahab. Ia mengingatkan calon pemudik untuk mengkonsumsi air minum cukup dan tak menahan untuk buang air kecil atau pipis.

Ini dijelaskan Anies Shahab disela-sela rilis alat CT Scan baru milik rumah sakit tersebut, bahwa masyarakat diingatkan memberikan suplai air minum untuk tubuh harus cukup.

"Minumnya harus banyak, tubuh kita ini butuh air 30 CC dikalikan berat badan. Kalau berat tubuh kita 50 KG, berarti butuh air 1,5 Liter, ini dalam kondisi normal, artinya tidak dalam aktivitas berat serta tak di luar ruangan," ujar Anies Shahab pada awak media.

Baca Juga: Ambulans Motor Siap Terobos Kemacetan Arus Mudik Lebaran 2023, Bantu Pemudik yang Sakit

Menurut dia, mengonsumsi air minum itu hanya untuk orang yang aktivitasnya ringan, dan beda lagi jika aktivitas mereka berat dan di luar ruangan, maka disarankan mengonsumsi air minum lebih.

Dokter Urologi Rumah Sakit Premier Surabaya Anies Shahab [SuaraJatim/Dimas Angga]

"Beda lagi saat kita mudik, biasanya kalau mudik, banyak juga yang pakai motor kan, berarti outdoor, berkeringat, jadi konsumsi air minum harus lebih. Jadi normal 30 CC kali berat badan, ditambah lagi 2 gelas," ujarnya.

Tak hanya itu, para calon pemudik juga disarankan, agar saat perjalanan mudik, sebisa mungkin untuk tidak menahan kencing, karena cukup berdampak di bagian organ-organ tubuh.

"Selain itu, tidak menahan kencing, meskipun menahan kencing hanya sebentar. Selama tak menahan kencing selama 6 jam memang tak berdampak, kalau sudah menahan selama itu, biasanya sudah melebihi kapasitas kandung kemih," katanya.

Namun, ada beberapa orang, lanjut Anies, yang tak merasakan kebelet, atau sensasi kandung kemih penuh, terutama para penderita diabetes ataupun stroke. Hal ini cukup berbahaya, karena lambat lain bisa merusak fungsi ginjal mereka.

Baca Juga: Ada 2,5 Juta Penduduk Kota Bekasi Mudik Lebaran 2023, Tri Adhianto Fokus Pengamanan Rumah Kosong

"Pada orang-orang tertentu, terutama yang punya gangguan syaraf, seperti penderita diabetes melitus, orang pasca stroke, maka dia kehilangan sensasi kandung kemih penuh, jadi dia tak merasa kebelet pipis, padahal kandung kemihnya penuh, lah ini kasus yang relatif berbahaya, karena dalam jangka panjang dapat mencederai ginjal," ujarnya.

"Ginjal akan fungsinya turun, itu yang ditakutkan ke mereka yang tak bisa merasakan sensasi kandung kemih penuh. Kalau orang normal kan tidak," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, RS Premier Surabaya memamerkan alat CT Scan baru milik mereka yang cukup canggih. Mereka meluncurkan CT scan 512 Slices dengan teknologi terbaru dan GE Revolution. CT scan teknologi ini baru dimiliki oleh 3 rumah sakit (RS) di Indonesia dan merupakan satu-satunya di Jawa Timur.

Untuk diketahui, dengan mengusung teknologi terkini, para tenaga medis dan dokter di RSPS dapat mendeteksi kelainan yang diderita oleh pasien, yaitu memastikan lokasi infeksi dan pembekuan darah serta dapat menentukan tindakan yang ingin dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan akurat.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More