Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Rabu, 26 April 2023 | 10:33 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menteri BUMN Erick Tohir. (foto dok. IG Erick Thohir)

Sekadar diketahui kepada media, sebelumnya Gus Yaqut mendukung jika Erick Thohir yang merupakan anggota Banser bisa bersanding dengan Ganjar Pranowo.

Erick dinilai cocok dampingi Ganjar

Pengamat Politik dari Universitas Brawijaya Faishal Aminuddin mengatakan, pasangan yang secara elektoral berpeluang besar memaksimalkan suara untuk Ganjar Pranowo berasal dari lingkungan Nahdlatul Ulama (NU).

"NU dan kelompok Nasionalis selalu beriringan. Sejarah panjang negeri ini selalu begitu. Sejalan antara NU dan Nasionalis atau Soekarnois," kata Faishal menambahkan.

Baca Juga: Daftar 20 Pemain Timnas Indonesia U-22 di Sea Games 2023 Kamboja

Di kalangan NU, ada banyak stok tokoh yang setidaknya bisa mendampingi Ganjar Pranowo. Di antaranya Menkopolhukam Mahfud MD; Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa serta Menteri BUMN Erick Thohir. Mereka semua sudah teruji dalam kapasitas profesionalitas kerja dan memiliki segmentasi dukungan.

Dari sejumlah nama ini, Erick Thohir yang saat ini berpeluang bisa didukung PBNU. Selain karena secara kultural Erick adalah NU, keanggotaan Erick sebagai Banser juga menjadi daya tarik.

"Apalagi di berbagai kesempatan Erick ini sangat dekat dengan PBNU. Bahkan gawe besar puncak Harlah 1 Abad NU kemarin diserahkan sepenuhnya kepada Erick Thohir," kata Faishal.

Faishal yang juga menjadi Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU ini mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa PBNU saat ini tampak mengendorse Erick Thohir.

Jika Ganjar dan PDIP ingin mendapatkan dukungan penuh dari PBNU, maka pilihannya adalah Erick Thohir. Meski tidak menutup kemungkinan Mahfud MD dan Khofifah juga berpeluang didukung PBNU.

Baca Juga: Teka-teki Sosok Capres yang Akan Diusung PPP: Sandiaga Uno atau Ganjar Pranowo?

"PBNU secara kelembagaan memang tidak mungkin memberikan dukungan, tapi pengurus-pengurus PBNU lebih dekat dengan Erick Thohir, ini tidak bisa dipungkiri," ujarnya doktor ilmu politik dari Jerman ini.

Load More