SuaraJatim.id - Warga Jalan Kepodang II, Lingkungan Krajan Dusun Krajan, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember digegerkan dengan temuan ibu dan dua anaknya yang tewas di dalam rumahnya, Sabtu (17/6) dini hari.
Khusnul Khotimah (31) ditemukan meninggal bersama kedua anaknya dengan dua tali tampar di dekatnya.
Kapolres Jember AKBP Moch. Nurhidayat mengatakan, Khotimah ditemukan dalam kondisi leher terikat tali warna biru dan tergantung di kusen pintu dalam rumah. Dua anaknya, LA (7 tahun) dan AVS (8 bulan) tergeletak tidak bernyawa di atas kasur.
Pihaknya juga menemukan bekas luka lebam pada bagian punggung luar pada anak ketiga diduga akibat pukulan benda tumpul. “Kami dalami penyebab kematian sang anak. Kami menemukan bekas jeratan (pada leher) anak pertama dan bekas pukulan benda tumpul pada anak ketiga,” ujar Nurhidayat dikutip dari Beritajatim.com.
Nurhidayat mengungkapkan, tidak ada saksi lain dalam peristiwa tersebut. Saat kejadian, hanya ada anak kedua Agus dan Khotimah yang berinisial RKZ (6 tahun). “Ketika sang suami pulang, pintu terkunci dari dalam dan dibukakan oleh anak nomor dua berusia 6 tahun itu. Tidak ada yang lain. Kondisi rumah juga rapi. Berarti peristiwa itu tertutup terjadi dalam rumah,” katanya.
Polisi menyita dua tali tampar yang ditemukan di tubuh Khotimah dan tergeletak di lantai. Menurut keterangan Agus, kata Nurhidayat, tali tampar yang ditemukan pada korban biasanya dipakai untuk jemuran di rumah.
Berdasarkan keterangan Agus, istrinya tersebut pernah mengalami depresi sejak 2018. “Sang istri mengalami halusinasi, mendapatkan bisikan-bisikan tidak jelas. Bisikan tanpa wujud, dalam hal ini bisikan gaib,” ungkap Nurhidayat.
Khotimah juga pernah dirawat jalan di Rumah Sakit Daerah dr, Soebandi Jember, akan tetapi berhenti sejak Mei 2023. “Ini sudah dikomunikasikan dengan tim perawat dari Rumah sakit,” ucapnya.
Sang ibu disebut pernah beberapa kali berupaya bunuh diri dan melakukan kekerasan terhadap anaknya. Namun, usaha tersebut berhasil dicegah.
“Ini jadi perhatian bersama khususnya RT dan RW serta desa untuk melaksanakan deteksi dini. Yang jadi perhatian adalah ketika sang suami tidak mampu membayar pengobatan. Ini akan kita cari solusi bersama dengan Pak Bupati,” kata Nurhidayat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Bubuk Mercon Diduga Penyebab Ledakan di Pacitan, 3 Rumah Hancur!
-
Heboh Ledakan Hancurkan 3 Rumah di Pacitan, Sejumlah Warga Luka-luka
-
BRI Perluas Layanan Lewat AgenBRILink untuk Akses Keuangan Merata, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Gubernur Khofifah Sapa Warga di Pasar Murah Bangkalan: Logistik Masyarakat Jelang Nataru Dipenuhi
-
GoTo Luncurkan Bantuan Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan bagi Mitra Berkinerja Terbaik