Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Kamis, 13 Juli 2023 | 22:55 WIB
Tri Rismaharini dan Eri Cahyadi disebut siap bersaing dengan Khofifah di Pilgub. [Istimewa]

SuaraJatim.id - Surabaya Survey Center (SSC) mengumumkan hasil surveinya yang dilakukan pada Juni 2023. Hasilnya sangat mengejutkan. Eri Cahyadi masuk dalam proyeksi calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim di Pilgub 2024. Namanya masuk dalam tiga besar.

Untuk proyeksi Calon Gubernur Jatim, elektabilitas kader PDI Perjuangan itu sebesar 18,4 persen. Berada di posisi ketiga setelah Khofifah Indar Parawansa 36,3 persen dan Tri Rismaharini 19,8 persen.

Sementara itu untuk Calon Wakil Gubernur Jatim, elektabilitas Eri Cahyadi sebesar 17,1 persen. Satu tingkat di bawah Emil Elestianto Dardak yang mengemas 34,4 persen.

“Ini merupakan fenomena elektoral baru dalam kancah perpolitikan Jawa Timur,” kata Peneliti Senior SSC Surokim Abdussalam, Kamis (13/7/2023).

Baca Juga: Hasil Survei: Saling Salip, Eri Cahyadi Bersaing dengan Emil Dardak di PIlgub Jatim

Dia mengungkapkan, sebagai seorang incumbent, elektabilitas Khofifah di angka 36 persen belum aman. Sehingga di Pilgub 2024 nanti Risma dan Eri Cahyadi bisa menjadi penantang yang serius untuk Khofifah.

“Jika dalam waktu tersisa menjelang 2024 ini, Khofifah tidak bisa melahirkan program-program terobosan yang bisa merebut hati pemilih,” ucap dosen Fisip Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut.

Survei SSC juga menyebut elektabilitas PDI Perjuangan di Surabaya jauh melampaui partai lain, yakni sebesar 49,2 persen.

“Sebanyak 49,8 persen kaum perempuan pun memilih partai tersebut. Termasuk 51,1 persen pilihan nahdliyin memilih partai yang dipimpin Megawati Soekarno Putri itu,” tegasnya.

Terkait dengan kinerja Khofifah dan Emil, Surokim menyebut masyarakat Surabaya cukup puas. Sebanyak 70 persen responden mengatakan kepemimpinan keduanya membuat Jatim semakin baik dari sebelumnya.

Baca Juga: Korban TPPO di Sleman Curhat ke Mensos Risma, Kebanyakan Dililit Utang

Angka kepuasan terhadap kinerja Khofifah yang tinggi ini, menunjukkan bahwa dia dianggap masih mampu menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi warga Surabaya.

Masyarakat juga menganggap, ketua umum muslimat Nahdlatul Ulama itu dapat melahirkan kebijakan yang menyentuh hati masyarakat secara langsung.

“Tentunya ini menjadi catatan penting bagi Khofifah dalam menjalankan kepemimpinannya hingga 2024 nanti,” ucapnya.

Pandangan positif masyarakat ke mantan menteri sosial RI itu, berdampak besar terhadap elektabilitas Emil. Masyarakat Surabaya pun menginginkan ketua DPD Demokrat Jatim itu untuk kembali berpasangan dengan Khofifah. Khofifah-Emil Jilid 2.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

Load More