SuaraJatim.id - Miftahun Ramli (52) atau yang akrab disapa Pak Midun sampai di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Jumat (4/8/2023) malam. Rencananya, dia akan terus mengayuh sepedanya ke Jakarta dengan membawa pesan Tragedi Kanjuruhan.
Dari Stadion GBT, dia akan melanjutkan perjalanan ke Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Surajaya Lamongan, hingga berakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta.
Tidak hanya menyampaikan pesan Tragedi Kanjuruhan, dia juga membawa misi perdamaian pada suporter-suporter se-Indonesia.
"Tadinya saya malah mau jalan kaki. Cuma katanya teman saya kalau jalan kaki enggak sampai misinya kata teman saya. Mending pakai sepeda saja. Teman menyediakan sepeda kemudian saya latihan selama 3 bulan ini. Latihan terus saya untuk misi ini," ujar Pak Midun pada awak media yang berada di Stadion GBT.
Dia mengaku, jika dirinya bersepeda dari Malang menuju ke Jakarta melalui jalur Pantura untuk perdamaian para suporter.
"Misinya perdamaian di antara suporter masing-masing daerah. Kemudian untuk tidak mengulang kejadian yang ada di Kanjuruhan. Tidak sekedar dikenang dan juga tidak untuk terulang," pesannya.
Midun mengaku sempat ragu ke Surabaya karena suporter Surabaya masih ada gesekan dengan Malang. Namun saat sampai di GBT, malah mendapati beberapa Bonek Mania yang masih ada cukup ramah terhadapnya.
"Alhamdulillah sangat baik sekali, di luar dugaan saya. Saya tidak membayangkan kalau semudah ini perjalanannya. Padahal itu yang dikhawatirkan oleh keluarga saya," terangnya.
Dia memang bukan dari keluarga salah satu korban, hanya saja Midun ingin menyuarakan pada para suporter dan juga pihak terkait agar memberikan keadilan untuk keluarga korban.
Baca Juga: Senangnya Anak-anak Panti Asuhan dan Disabilitas Bisa 'Nribun' di Stadion GBT
"Secara biologis saya bukan keluarga korban tapi secara psikologis itu sangat memukul. Kejadiannya sampai seperti ini kan ya gak masuk akal," ungkapnya.
Saat ditanya apakah berkeinginan menemui Presiden RI Joko Widodo, dia tak berharap sampai ke sana.
"Saya enggak membayangkan ketemu Jokowi, banyak pintu yang harus dilewati. Yang penting misi saya sampai ke Senayan, pengen ke Monas. Selain itu enggak hubungi PSSI maupun pihak Istana," katanya.
Sebenarnya, Midun sudah punya rencana bersepeda menuju Jakarta sejak meletusnya Tragedi Kanjuruhan. Akan tetapi diundur karena persiapan. Terlebih lagi Midun ini seorang ASN di Dinas Pariwisata Malang.
Sementara itu, keluarga korban turut mengawal. Cholifatul Noor salah satu yang turut serta menyebut sengaja mengawal Midun karena ada intimidasi secara tak langsung dari pihak-pihak yang terganggu dengan aksi bersepedanya.
"Kan ada yang intimidasi dari semalam itu, kita jagain sampai jam 2 malam, itu karena ada pihak yang menginginkan kerandanya harus dicopot. Lah maksud saya gini, buat apa gowes sampai ke Jakarta gak bawa keranda, ya suruh tidur saja di rumah. Kok begini saja lho kalian ketakutan dengan kata-kata. Kenapa waktu bunuh anak kami kalian tidak mikir, tidak ketakutan, saya kecewa disitu," jelas Ibu yang akrab disapa Ifa ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Nostalgia Bareng Bryan Adams di Jakarta, Beli Tiket Lebih Mudah lewat BRImo!
-
Wisata Bisa Jadi Mesin Uang Baru untuk Daerah, DPRD Jatim Beri Tips Jitunya
-
Antisipasi PHK, DPRD Jatim Usulkan Pelatihan Kerja Digital untuk Gen Z dan Milenial
-
Uang Gratis untuk Belanja, DANA Kaget Edisi Darurat Hadir: Klaim Sebelum Terlambat
-
5 Fakta Kelam Tragedi Simpang Club Surabaya Menjelang Hari Pahlawan 10 November