SuaraJatim.id - Berjarak 16 kilometer dari Alun-Alun Pacitan tersembunyi sebuah kampung yang cukup unik karena hanya dihuni 7 kepala keluarga (KK).
Kampung tersebut bernama Pitu, berlokasi di Dusun Krajan Kidul, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan.
Konon, jumlah KK di Kampung Pitu selalu berjumlah di bawah sepuluh tidak bisa lebih.
Sesepuh Kampung Pitu, Solekan (66) menceritakan, sejak ratusan tahun silam kampunya belum pernah dihuni lebih dari tujuh KK.
Baca Juga: Baru Saja, Pacitan Diguncang Gempa Magnitudo 4,9 Terasa Hingga Yogyakarta
"Ya dikenalnya karena cuma ada 7 (KK) di sini, lebih tepatnya tidak pernah dihuni lebih dari 10 keluarga, selalu di bawahnya. Untuk saat ini yang tinggal di sini sekitar 21 orang, aslinya 23, tapi yang dua masih anak sekolah, terus ngekos di kota," ujarnya dikutip dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (13/8/2023).
Di kampung tersebut juga hanya ada tujuh bangunan rumah yang masih dihuni, dengan satu masjid tua yang menurut masyarakat merupakan peninggalan tokoh Islam terdahul.
Sebenarnya, kata Solekan, warga Kampung Pitu tidak menutup diri. Semua bebas tinggal atau menikah dengan pendatang. Namun, entah kenapa jumlah KK di kampung tersebut tidak lebih dari sepuluh.
"Secara kebetulan pas mau nambah, selalu ada yang pergi, atau ada halangan yang membuat pindah. Rumahnya juga ada satu yang sudah membangun, tapi akhirnya ya kosong ditinggal pindah," ucapnya heran.
Menurut Solekan, sebenarnya nama asli kampungnya bukan Pitu, melainkan Ngendak. Nama itu baru digunakan saat pemerintah sedang gencar-gencarnya melalulkan vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: 5 Fakta Museum dan Galeri SBY-ANI: Mirip White House, Dinilai Jadi Museum Terbaik di RI
"Dulu daerah sini namanya 'Ngendak, Dusun Krajan Kidul'. Terus setelah vaksinasi, dan banyak petugas kesehatan datang maupun wartawan. Nah pas waktu itu saya ditanyai ada berapa rumah? saya jawab ada tujuh rumah di sini, setelah itu banyak yang ke sini," ungkapnya bingung.
Meski terkesan terpencil, namun Kampung Pitu memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Kebutuhan layanan pendidikan, kesehatan, dan jaringan (sinyal) terpenuhi.
Pasokan listrik dan air bersih juga aman. Pun dengan bahan pangan seperti sembako bisa didapatkan dengan mudah.
"Alhamdulillah saat ini semuanya sudah ada, hanya saja kalau listrik selain pakai solar sell (panel surya), kami masih narik kabel dari rumah saudara, ya sekitar 5 gulungan kabel dari sana," ucapnya.
Kampung Pitu banyak dikunjungi, mulai dari pelancong, pejabat pemerintah maupun pemerhati wilayah.
Mereka yang datang memiliki tujuan bermacam, ada yang ingin naik jabatan, dapat rezeki lancar, kegiatan spiritual, berziarah, hingga mencari mustika. Tidak sedikit pula yang datang untuk berwisata.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
BSU dan Bansos Belum Cair? Segera Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini dan Dapatkan Cuan Hari Ini
-
Bacaan Niat Puasa Asyura Lengkap dengan Artinya
-
Panduan Lengkap 2025: Cara Beli Nomor Virtual Telegram untuk Verifikasi Aman
-
6 Fakta Pernikahan di Bulan Muharram: Mitos, Budaya, dan Pandangan Islam
-
Rutin Amalkan Zikir Ini Sebelum Tidur Jika Ingin Badan Kuat