SuaraJatim.id - Seluruh jajaran kepolisian di wilayah Malang mengibarkan bendera setengah tiang pada 1 dan 2 Oktober 2023. Ini dilakukan sebagai tanda belasungkawa dan empati terhadap korban Tragedi Kanjuruhan.
Sebagai informasi, Tragedi Kanjuruhan menjadi catatan kelam bagi sepak bola Indonesia. Peristiwa yang merenggut 137 korban jiwa itu terjadi pada 1 Oktober 2022.
Ini berarti Tragedi Kanjuruhan telah berusia satu tahun pada Minggu (01/10/2023) lalu. Berdasarkan keterangan resmi dari pihak kepolisian, Polres Malang dan seluruh Polsek jajaran di Kabupaten Malang mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda belasungkawa.
Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan bahwa pengibaran bendera setengah tiang ini merupakan bentuk penghormatan kepada korban yang telah berpulang dalam peristiwa yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu. Ia juga menegaskan bahwa penghormatan ini tidak hanya dilakukan di Polres Malang, tetapi juga oleh seluruh Polsek yang ada di Kabupaten Malang.
“Pengibaran bendera setengah tiang ini adalah ungkapan belasungkawa kami terhadap keluarga dan masyarakat yang merasakan kehilangan yang mendalam akibat tragedi ini. Kami berduka cita bersama mereka,” kata AKBP Putu Kholis Aryana, di Mapolres Malang, Minggu (1/10/2023) dilansir dari Tribata News.
Selain pengibaran bendera setengah tiang, Polres Malang juga menggelar doa bersama, pembacaan tahlil, dan surat yasin di Masjid Ashumul Muhsinin yang berada di Markas Kepolisian Resor Malang. Kegiatan doa bersama juga dilakukan secara serentak di seluruh Polsek jajaran pada Minggu (1/10) pagi.
“Kami berharap melalui kegiatan ini bisa memberikan dukungan moral kepada keluarga korban dan masyarakat yang terkena dampak. Semoga mereka mendapatkan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” tambah Kapolres.
Pengibaran bendera setengah tiang dan kegiatan doa bersama ini menjadi simbol solidaritas dan persatuan untuk bangkit dan menyongsong hari esok yang lebih baik. Polres Malang bersama seluruh Polsek jajaran berkomitmen untuk terus mendukung dan membantu seluruh korban serta masyarakat dalam upaya pemulihan dan penanganan pasca tragedi.
Baca Juga: Setahun Tragedi Kanjuruhan: Kisah Pedih Mitha Maulidia Pamit Nonton Arema FC, Pulang Tinggal Nama
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak