SuaraJatim.id - Dato Sri Tahir merupakan seorang konglomerat kelahiran Jawa Timur yang memiliki harta puluhan triliun rupiah. Meski termasuk salah satu orang terkaya di Indonesia, Tahir ternyata cukup sederhana.
Hal ini tercermin dari celemek atau kain kecil penutup baju yang dikenakan oleh ibu Dato Sri Tahir. Netizen salfok dengan celemek milik konglomerat yang ternyata sama atau bahkan lebih sederhana dibanding punya orang pada umumnya. Publik turut menyoroti ruang makan yang dihuni oleh ibu Tahir.
Apabila mau, Dato Sri Tahir bisa membuat hotel sekaligus ruangan super mewah. Meski begitu, ruang makan itu terlihat sangat sederhana. Netizen salut dengan gaya hidup pria konglomerat tersebut. Berbagai fanspage Instagram mengunggah video saat konglomerat Dato Sri Tahir sedang menyuapi sang ibu. Dato Sri Tahir tercatat sebagai orang terkaya nomor sembilan di Indonesia versi Forbes.
Menurut Forbes, Tahir dan keluarga mempunyai kekayaan sekitar 4,6 miliar dolar AS atau Rp 72 triliun per 6 Oktober 2023. Hotman Paris ikut membagikan momen saat Dato Sri Tahir meminta restu ke sang ibu.
Baca Juga: Ayah David Ozora Murka Usai KPAI Minta Pembully di Cilacap Tak Dikeluarkan
Filantropis sekaligus pendiri Mayapada Group ini terekam menyuapi sang ibu dengan telaten. Ia turut mengabari ibu bahwa dirinya bersiap membangun rumah sakit terbaik di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Konglo Prof Dato Tahir mencintai dan melayani Ibunya! Konglo klien Hotman," ungkap Hotman Paris melalui akun Instagram-nya. Prof. Dr. Tahir, M.B.A. atau Ang Tjoen Ming sangat menyayangi sang ibu. Ia meminta doa restu kepada ibunda untuk membangun RS di IKN.
"Saya mau ke IKN. Mau bangun rumah sakit di IKN, yang terbaik di Kalimantan. Tapi sebelum ke IKN, saya harus kasih makan mama dulu, karena mama yang terpenting, ya mama ya? Ada mama baru ada uwo, Tuhan berkati ya ma ya? Oke? Buka mulutnya ma," kata Dato Sri Tahir.
Perlu diketahui, Tahir lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 24 Maret 1952. Ayah dan ibunya harus berjuang keras dengan membuat becak untuk menopang hidup. Tahir pernah bercita-cita sebagai dokter namun impiannya kandas karena sang ayah mengalami sakit keras sehingga tidak sanggup lagi membiayai keluarga.
Sebelum mempunyai Mayapada, Tahir sangat ulet karena menggeluti berbagai macam bisnis termasuk jual beli pakaian, sepeda, hingga impor gula. Ia kini dikenal sebagai filantropis yang sudah menyumbang 75 juta dolar AS atau Rp 1,2 triliun di bidang kesehatan.
Baca Juga: Kronologi Habib Alex Alhamid Viral, Banyak yang Pasang Fotonya di Status WA Biar Dapat Berkah
Tahir menerima gelar Dato' Sri dari Sultan Pahang, Malaysia pada bulan Mei 2010 atas kontribusinya dalam masyarakat dan menyelesaikan konflik antar perusahaan. Postingan video viral mengenai kesederhanaan Dato Sri Tahir mendapat beragam komentar dari netizen.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Jakmania Gerah Persija Dipimpin Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas, Pelatih: Nggak Tahu
- 1 Detik Gabung Bhayangkara FC Shayne Pattynama Cetak Rekor Jadi Pemain Termahal?
- Wonderkid 21 Tahun Minat Gabung Timnas Indonesia U-23, Sudah Tembus Skuad Utama di Klubnya
- Gantengnya Motor Petualang Yamaha TW200: Mesin Sekelas Tiger, Harga Premium Setara XMAX
Pilihan
-
IHSG Akhirnya Kembali Tembus Level 7.000 di Perdagangan Kamis Pagi
-
4 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa: Cocok buat Gaming, Siap Multitasking
-
BKPM Siapkan Jurus Jitu Redam Premanisme Proyek Agar Investor Aman, Lokal Kebagian
-
PSS Sleman dalam Bahaya, Bintang Persija Tegaskan Ingin Lanjutkan Kemenangan
-
Siapa Raja Gol dan Assist BRI Liga 1? Egy Maulana Vikri Dikepung 4 Asing
Terkini
-
7 Tahun Berlalu, Kisah Penyintas Menghapus Memori Bom Bunuh Diri Mapolrestabes Surabaya
-
Bikin Resah Warga Mojokerto, Belasan Debt Collector dan Preman Diamankan
-
Gubernur Khofifah: Wujudkan Ketahanan Pangan dan Zero Stunting di Jatim Lewat Pasar Murah
-
Cerita Pria Ngawi 'Anunya' Terjepit Paralon, Evakuasi Berlangsung Dramatis
-
Awas Pungli Saat PPDB, DPRD Jatim Buka Diri Terima Laporan