SuaraJatim.id - Kisah seorang pria di Ngawi 'anunya' terjepit paralon menggegerkan warga Desa, Kecamatan Jogorogo.
Korban diketahui bernama Andi Suroso (65) warga setempat. Dia pun mendatangi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk mendapat bantuan pada Selasa, 13 Mei 2025 sekitar pukul 04.21 WIB
Petugas Damkar yang menerima laporan langsung bergerak untuk memeriksanya. Berdasarkan informasi yang didapatkan, alat kelamin korban tersangkut di paralon dengan ukuran ¾ inci.
Terjadi pembengkakan pada area sensitif korban. Selanjutnya, Andi Suroso dibawa ke Rumah Sakit Widodo untuk mendapatkan penanganan medis lanjutan.
“Karena bengkaknya cukup besar, kami meminta bantuan dokter di RS Widodo,” jelas Kasi Evakuasi dan Penyelamatan Damkar Ngawi, Purwanto dilansir dari Beritajatim.com, Selasa.
Kondisi korban kesakitan karena paralon menancap hingga ke pangkal organ vitalnya.
Alat vital korban sudah terjepit selama dua hari yang mengakibatkan tidak bisa buang air kecil.
Proses evakuasi berjalan cukup lama. Petugas menggunakan mesin gerinda mini atau grinder untuk melepaskan paralon. Selain itu, juga diberikan pembiusan untuk mengurangi rasa sakit.
“Kami harus membius agar korban tidak kesakitan selama proses berlangsung,” katanya.
Baca Juga: Viral Video Panas Remaja Ngawi, Pelaku Diamankan Polisi
Keterangan yang didapatkan petugas, korban sengaja memasang paralon sebagai upaya untuk menekan gairah seksual yang masih tinggi meski sudah lanjut usia.
Selama ini korban memang hidup sendiri yang membuatnya bingung mengatasi hasrat tersebut.
Sekitar pukul 05.15 WIB, paralon berhasil dilepaskan dari bagian vital korban. Selanjutnya, dia beristirahat sebelum dijemput keluarga.
Meski mengalami pembengkakan, kondisi korban tidak memerlukan tindakan medis lanjutan. “Korban sudah kembali ke rumah dan beraktivitas seperti biasa,” kata Purwanto.
Kejadian alat kelamin terjepit paralon, meskipun terdengar tidak biasa, merupakan situasi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Kondisi ini dapat menimbulkan konsekuensi serius dan bahkan permanen jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Karena itu, butuh penanganan medis segera. Kesadaran akan bahaya ini dan tindakan cepat yang tepat dapat meminimalkan risiko komplikasi jangka panjang. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional jika insiden ini terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
ISTTS Jadi yang Pertama di Jawa Timur Gelar Workshop AI Nvidia, Apa yang Dipelajari?
-
Rp1,6 Miliar Ludes Akibat Video Call Sex, Pasutri di Riau Jadi Tersangka
-
World Sight Day 2025, Gubernur Khofifah Dukung Sinergi Lintas Pihak Bagikan 1.000 Kacamata Gratis
-
Sinyal Bahaya BNPT: Teroris ISIS Incar Anak Muda Lewat Game Online, Orang Tua Waspada!
-
Gubernur Jatim: PRJ Surabaya 2025 Jadi Penguat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Serap Tenaga Kerja