SuaraJatim.id - Kuasa Hukum Ronald Tannur, Lisa Rachmat meminta kepolisian untuk cermat memeriksa penyebab kematian Dini Sera Afrianti, usia 29 tahun.
Sebelumnya, Ronald Tannur yang merupakan anak anggota DPRD RI Edward Tannur ditetapkan tersangka usai menganiaya pacarnya, Dini hingga meninggal dunia.
Polrestabes Surabaya menjarat Pasal 338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan terhadap tersangka usai melakukan pra-rekrontruksi. Sebelumnya polisi menjerat Ronald Tannur dengan pasal primer 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Lisa Rachmat berharap polisi bisa memeriksa dengan seksama penyebab kematian korban sebelum menetapkan pasal kepada kliennya.
Dia berharap kepolisian menunggu hasil autopsi. Lisa yakin dari itu bisa diketahui penyebab kematian korban.
Menurutnya, hingga sekarang masih ada beberapa kemungkinan kematian korban. Pertama, bisa disebabkan lengan kanan bagian atas yang terlindas ban sebelah kiri belakang mobil Innova tersangka.
Kedua, dapat dicekik tersangka. Fakta ini diketahui saat gelar perkara terakhir usai reka adegan di tempat kejadian perkara (TKP) pada 10 Oktober 2023.
"Ketiga, bisa disebabkan hal lain seperti penyakit liver dan lambung akut yang diderita korban. Polisi sudah menyita obat-obatan milik korban yang didapat di apartemennya " katanya dikutip dari Antara, Rabu (18/10/2023).
Sampai hasil autopsi belum keluar, Lisa yakin bila kliennya hanya melakukan penganiayaan terhadap korban.
Baca Juga: Kebakaran Warung di Perbatasan Surabaya-Gresik, Lalu Lintas Macet
"Penganiayaan itu seharusnya tidak terjadi jika korban Dini tidak memenuhi undangan teman-temanya untuk minum di tempat hiburan malam Blackhole Surabaya pada 3 Oktober lalu," katanya.
Lisa mengungkapkan saat sebelum kejadian Ronald melarang Dini untuk datang ke undangan teman-temannya yang meminta datang ke tempat hiburan tersebut. "Tapi korban memaksa, akhirnya keduanya datang ke tempat hiburan Blackhole," katanya.
Tersangka kemudian mengajak korban pulang saat diketahui telah terlalu banyak minum. Di sinilah cekcok dimulai.
Ronald disebutnya menggiring korban menuju keluar dari tempat hiburan malam menuju parkiran. Kekerasan fisik itu kemudian terjadi di tempat parkir tersebut.
Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan, penetapan Pasal 338 subsidair Pasal 351 Ayat 3 KUHP terhadap tersangka Ronald telah sesuai gelar perkara berdasarkan fakta-fakta baru usai reka adegan di TKP.
"Penetapan Pasal Pembunuhan dalam gelar perkara tersebut telah melibatkan ahli hukum pidana serta forensik di bidang kedokteran dan digital," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
Terkini
-
Kendalikan Inflasi & Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Gubernur Khofifah Gelar Pasar Murah di Sumenep
-
Survei ARCI Ungkap Harapan Warga Jatim Kepada Khofifah-Emil: Jalan Rusak Hingga SMA Tanpa Pungli
-
Tanggap Bencana, BRI Peduli Salurkan Bantuan Kepada Warga Terdampak Gempa Poso
-
Bansos Berujung Judi Online? DPRD Jatim Desak Sanksi Berat untuk Penerima Nakal
-
Dana Transfer Dipangkas, DPRD Jatim Beri Peringatan Keras