Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 15 November 2023 | 17:30 WIB
Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang. [Ketik.co.id]

SuaraJatim.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang mengungkapkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) menduduki peringkat tertinggi penyakit yang diderita.

Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, ISPA berada di urutan nomor satu penyakit yang sering dikeluhkan, diikuti dengan penyakit tidak menular, seperti hipertensi, gangguan jantung, dan pembuluh darah.

"ISPA di nomor satu. Angkanya saya lupa tapi kemungkinan sekitar 46 kasus. Kedua, ada penyakit tidak menular, dan posisi ketiga ada diabetes militus," ujarnya dikutip dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (15/11/2023).

Husnul menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan seseorang menderita ISPA. Pihaknya membaginya menjadi dua, perilaku sehari-hari dan lingkungan semisal perubahan cuaca yang ekstrem.

Baca Juga: Aksi Pria di Malang Curi Helm Sambil Bawa Balita Bikin Resah: Anaknya Dibuat Tameng

"ISPA ada yang berkaitan dengan lingkungan, ada juga karena perilaku. Faktornya ada dari luar dan faktor dari dalam. Faktor dari luar misalnya lingkungan, polusi udara, perubahan cuaca, cuaca ekstrim, itu bisa mempengaruhi," katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk berhati-hati beraktivitas di luar rumah. Polusi udara yang buruk bisa membuat seseorang terkena ISPA.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan mengenai sirkulasi udara di dalam rumah. Gaya hidup sehat memengaruhi penghuninya. Rumah yang bersih menghindarkan pemiliknya dari penyakit, salah satunya ISPA.

"Faktor di dalam ada keluarga, rumahnya seperti apa. Artinya ventilasi, sirkulasi udara cukup atau tidak. Paling tidak masuk kriteria rumah sehat," ungkapnya.

Hingga saat ini, Husnul mengungkapkan, belum ada kasus meninggal dunia akibat ISPA di Kota Malang.

Baca Juga: Viral 'Wisata Terop' di Desa Selorejo Kabupaten Malang, Satu Desa Gelar Hajatan Bersamaan

"ISPA yang meninggal itu masuk kriteria pneumonia. Tapi di laporan terakhir sampai hari ini belum ada yang masuk. Belum ada yang melaporkan kasus kematian karena pneumonia," tandasnya.

Load More