Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Senin, 11 Desember 2023 | 17:15 WIB
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra resmi memberikan rekomendasi pada Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawansa pada Pilgub Jatim 2024 mendatang.

Kedua partai tersebut memberikan rekomendasinya kepada ketua umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Diketahui, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo menyerahkan rekomendasi itu kepada Khofifah, di Hotel Doubletree Surabaya, Minggu (10/12/2023) kemarin.

"Kali ini Partai Gerindra ikut memberikan rekomendasi akan mendukung ibu (Khofifah-red) untuk menjabat menjadi Gubernur Jatim untuk periode yang selanjutnya," kata Hashim.

Baca Juga: Survei Populi Center: Cuma Segini Kepercayaan Publik Soal Kemampuan Ganjar-Mahfud MD Jaga Komitmen untuk Palestina

Partai besutan Prabowo Subianto menyebut akan mendukung jika wakil pendamping Khofifah dari partai Demokrat. “Nanti ada pak Emil Elestianto Dardak,” singkatnya.

Khofifah Indar Parawansa (kempat dari kanan) menerima rekomendasi dari Partai Gerindra. [IST]

Seperti diketahui, Khofifah dan Emil Dardak kini sedang menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim. Di Pilgub Jatim 2018 lalu, mereka mengalahkan pasangan Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno.

Ketika itu, Khofifah Emil diusung koalisi Demokrat, Golkar, Hanura, PPP, PAN dan Nasdem, memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55 persen. Saat ini dukungan lain berasal dari Demokrat dan Golkar. Hanya saja, kedua partai tersebut baru memberikan dukungan secara lisan.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Airlangga, Fahrul Muzaqqi mengatakan, deklarasi kedua partai tersebut tepat waktu.

Ia melihat dua partai yang sudah memberi dukungan itu berasal dari partai koalisi pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Baca Juga: Survei Populi Center: Ada 14 Persen Lebih Koresponden Ragukan 3 Capres-Cawapres Bisa Berantas Korupsi

Karenanya, ia menilai dukungan itu akan menimbulkan dampak domino. Secara tidak langsung, kondisi itu akan mempengaruhi dukungan masyarakat Jatim terhadap pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung kedua partai tersebut.

“Terutama bagi masyarakat yang selama ini menaruh dukungan kepada Khofifah. Efek tidak langsung ketika suatu partai menyatakan dukungan terhadap kandidat daerah yang sangat kuat, seperti bu Khofifah ini. Nanti efek tidak langsungnya terhadap kandidat caleg dan capresnya,” katanya kepada Suara.com, Senin (11/12/2023).

Ia pun berspekulasi, nantinya partai pengusung dan pendukung Prabowo-Gibran akan ikut memberi dukungan terhadap Khofifah.

Walaupun ia menyebut, tidak menutup kemungkinan di luar partai koalisi itu akan ikut mendukung Menteri Sosial periode 2014-2018 ini.

“Memang tidak selalu berbanding lurus antara Pilgub dan Pilpres. Walau saat ini, memang partai pendukung Khofifah baru dari koalisi Prabowo-Gibran. Nasdem yang dulu menjadi pengusung utama Khofifah, kemungkinan besar juga akan kembali memberi dukungannya. Serta beberapa partai lainnya,” terangnya.

“Hanya saja, saat ini tarikan dengan Pilpres masih sangat kuat. Saya juga punya pandangan bahwa, tindakan ini juga sebagai salah satu skenario agar Khofifah masuk ke dalam barisan Prabowo-Gibran. Di sisi lain, akan menjadi menarik jika ada partai lain diluar itu yang manufer memberi dukungan ke Khofifah, tambahnya.

Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia

Load More