Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Kamis, 14 Desember 2023 | 07:46 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Subroto dalam diskusi teropong bencana BNPB membahas potensi bencana jelang akhir tahun pada Natal dan Tahun Baru. [ANTARA/HO-BNPB TV]

SuaraJatim.id - Untuk mengantisipasi sejumlah bencana yang kerap terjadi di akhir tahun yakni pada perayaan Natal dan Tahun Baru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Jatim berkolaborasi dengan polisi untuk melakukan operasi lilin.

Kepala Pelaksana BDBD Jatim, Gatot Subroto mengungkapkan, ia telah menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi terjadinya bencana menjelang akhir tahun pada masa Natal dan tahun baru.

"Kami melakukan arahan untuk membuat tenda, posko, dan mendukung kegiatan Polri untuk operasi lilin tersebut. Kami juga meminta teman-teman BPBD kabupaten/kota untuk mendukung, baik itu tenaga, sarana/prasarana, peralatan, yang sewaktu-waktu dibutuhkan bila terjadi banjir, puting beliung, atau pohon tumbang" kata Gatot dalam diskusi teropong bencana BNPB dikutip dari ANTARA, Kamis (14/12/2023).

Gatot memastikan, pihak BPBD Jatim juga sudah melakukan sosialisasi baik di media sosial, media massa elektronik, maupun cetak, dan menginformasikan kepada warga agar berhati-hati.

Baca Juga: Jatim Gerak Cepat Tangani Korban Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Gubernur Khofifah Salurkan Bantuan dan Kirim Tagana

"Di masa Natal dan tahun baru, saat ini sudah masuk musim penghujan, sehingga masyarakat yang berpergian hati-hati, kalau ada hujan dan angin dihindari agar tidak tertimpa bangunan atau pohon tumbang, maupun terkena angin," imbaunya

Kata Gatot, memasuki masa hidrometeorologi basah, BPBD Jatim telah melaksanakan arahan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melakukan kegiatan bersih-bersih sungai untuk mengantisipasi jika hujan terjadi, air tidak terhambat.

"Kami juga melakukan bersih-bersih dari sampah hasil kebakaran hutan dan lahan, contoh pada aliran sungai yang ada di Gunung Arjuno. Beberapa waktu lalu pernah terjadi banjir bandang di Kota Batu dan membawa material kayu di gunung tersebut, mengakibatkan beberapa bangunan rusak bahkan ada korban jiwa," paparnya.

Gatot menyebut dukungan dari Pemerintah Kota Batu dan relawan, serta TNI/Polri dan seluruh masyarakat sangat dibutuhkan.

"Sampah-sampah batang kayu, dahan, ranting dan kalau ada batu yang menghambat di aliran sungai, bisa kita bersihkan bersama-sama," ujarnya.

Baca Juga: Jatim di Kepung Bencana, Banjir, Puting Beliung sampai Tanah Longsor

Gatot juga menyinggung soal banjir lahar dingin yang terjadi di Gunung Semeru pada akhir November 2023 lalu, telah dilakukan rapat koordinasi di Kabupaten Lumajang.

"Kondisi Semeru masih berada di level tiga, dan terpantau di posisi sekarang, curah hujan di wilayah Lumajang masih rendah, dan saat ini masih terjadi banjir lahar dingin. Erupsi yang kami khawatirkan tidak terjadi pada 4 November kemarin," ujarnya.

Selain sosialisasi dan persiapan akhir tahun, ia menyebut pintu Gunung Semeru sementara ini dibuka.

"Sambil melihat perkembangan yang terjadi, karena posisinya kan di level tiga, sehingga perhatian baik dari provinsi maupun pengelola gunung api, serta dari BPBD atau Pemkab Lumajang sangat menjadi perhatian," pungkas Gatot. (ANTARA)

Load More