Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 18 Desember 2023 | 12:03 WIB
Pejalan kaki memakai masker saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Kamis (7/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJatim.id - Kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah, hal itu diungkapkan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan jumlah terkonfirmasi Covid-19, Minggu (17/12/2023).

Berdasarkat data dari Kementerian Kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia jumlahnya semakin banyak yakni berjumlah 216 orang.

Sementara kasus sembuh 128 orang dan satu orang meninggal. Kasus aktif, jumlahnya 2.070 kasus.

Indonesia dan dunia beberapa pekan terakhir sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Lonjakan ini terutama akibat munculnya varian baru yang mulai diidentifikasi secara global bernama JN.1 Covid-19. Ahli menilai varian ini lebih mudah menginfeksi dan sulit terproteksi.

Baca Juga: RSUD dr Soegiri Lamongan Aktifkan Kembali Ruang Perawatan Covid-19

Melansir data yang sama, kasus global terinfeksi Covid-19 hari ini mencapai 777.386.069. Sementara yang terkonfirmasi meninggal akibat Covid-19 terdata 6.987.222.

Di Asia Tenggara, kasus Covid-19 juga terpantau meningkat yaitu 61.215.397 kasus. Dengan kematian akibat Covid-19 sebanyak 888.092 per 17 Desember 2023.

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan kenaikan kasus Covid-19 tidak bisa dianggap biasa dan disepelekan. Perlu ada langkah jitu dari pemerintah, terkhusus menggiatkan vaksinasi gratis kepada masyarakat dan kelompok rentan. Sebab, menurut Dicky, varian JN.1 yang mudah menginfeksi dan langkah jitu menangkalnya dengan vaksinasi booster.

Bagaimana Vaksinasi di Indonesia?

Kementerian Kesehatan melalui situs resmi mereka menyatakan per 17 Desember 2023, perbandingan vaksinasi sudah mencapai angka 86 per 100 penduduk untuk dosis pertama.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meroket, Dinkes Jatim: Waspada Varian Baru

Sasaran vaksinasi yang ditargetkan Kementerian Kesehatan sebanyak 234.666.020 untuk tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik dan masyarakat rentan di usia 12 hingga 17 tahun. Lalu, usia 6 sampai 11 tahun.

Terkait rincian persentasenya, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 86,88 persen, dosis kedua 74,56 persen, dan dosis ketiga 39,08 persen. Sementara untuk dosis keempat masih sedikit, berada di persentase 2,01 persen.

Masyarakat yang paling banyak divaksinasi didominasi di wilayah DKI Jakarta, Bali, dan Yogyakarta. Sementara yang paling sedikit mengikuti vaksinasi berada di wilayah Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Berdasarkan perkembangan kasus Covid-19 di pekan terakhir, menurut Dicky, pemerintah harus segera menekan penyebarannya dengan meningkatkan vaksinasi booster dan primer kepada anak. Tujuannya untuk melindungi dari keparahan dan potensi jangka panjang. "Tapi pemerintah menyiapkannya dengan gratis juga," ujar Dicky dikutip dari SukabumiUpdate -jaringan Suara.com.

Load More