Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 19 Desember 2023 | 15:40 WIB
Ilustrasi Penipuan (Pexels/EKATERINA_BOLOVTSOVA)

SuaraJatim.id - Nasib sial dialami Tintin Susetyaningsih (57), Kepala Sekolah SDN Subo 03, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember. Uang puluhan juta rupiah dari tabungan ludes.

Kejadian tersebut bermula saat salah satu guru di sekolahnya mendapatkan telepon mengatasnamakan dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember pada Senin (18/12/2023).

Orang yang menelpon tersebut mengaku bernama Edi. Sang penelepon kemudian meminta untuk berbicara kepada kepala sekolah.

"Sangat jelas, penelpon itu katanya mau bicara sama kepala sekolah SDN Subo 03. Setelah saya angkat, katanya saya mendapatkan tunjangan kinerja (tukin). Saya percaya saja, karena kebetulan di Dispendik Jember memang ada yang namanya Pak Edi," ungkap Tintin dikutip dari Suara Indonesia--media partner Suara.com.

Baca Juga: Cinta Berujung Maut: Anak di Jember Bunuh Ibu Kandung Demi Laki-laki Pujaan

Setelah itu, terduga pelaku ini memberikan nomor yang disebutnya milik kepala dinas pendidikan. Titin diminta untuk menghubungi nomor tersebut.

"Saya hubungi dia juga membenarkan. Katanya, saya dapat tukin dan saya terlambat jika tidak cepat, saya diminta secepatnya menyiapkan berkas untuk pencairan," katanya.

Titin kembali diberi nomor oleh oknum yang mengaku sebagai kepala dispendik tersebut. Katanya, itu nomor pimpinan di atasnya.

"Katanya dari Dirjen. Setelah saya telpon, katanya saya akan dapat tunjangan kinerja kalau dirapel 75 jutaan. Tetapi ada biaya administrasi sebesar 25 persen dan harus ditransfer segera," ungkapnya.

Kepala Sekolah SDN Subo 03 diberi waktu hanya 20 menit untuk mentransfer uang 25 persen. "Jika tidak ditransfer, tukin saya akan dihapus. Makanya saya segera bergerak ke kota mencari mesin ATM," tegasnya.

Baca Juga: Tiara Andini Bikin Penonton Jember Heboh Usai Ucapkan Ini dalam Bahasa Madura

Awalnya, dia percaya dan mentransfer uang kepada rekening yang diberikan. Titik mentransfernya sebanyak tiga kali.

Load More