Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Selasa, 19 Desember 2023 | 17:14 WIB
Pakar ekonomi Universitas Jember (Unej) yang juga dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Adhitya Wardhono. [Antara]

SuaraJatim.id - Komisi pemilihan umum (KPU) RI telah merilis nama-nama panelis untuk debat cawapres. Tercatat ada 11 nama panelis, dan salah satunya ialah pakar ekonomi Universitas Jember (Unej) yang juga dosen Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Adhitya Wardhono.

Pada debat cawapres yang bakal berlangsung pada 22 Desember 2023, salah satu isu yang akan dibahas ialah soal ekonomi. Adhitya mengaku tak menyangka ditunjuk menjadi salah satu panelis di debat cawapres.

"Saya tidak menyangka akan menjadi panelis dalam debat cawapres. Rencananya semua panelis akan dikarantina hingga debat selesai," katanya seperti dikutip dari Antara.

"Kami berharap tiga calon wakil presiden bisa memberikan ide, gagasan, strategi dan jawaban yang rasional dan sangat bagus, sehingga bisa menjadi rujukan masyarakat untuk menentukan pilihannya nanti," lanjutnya.

Baca Juga: 14 Nama Berebut Tujuh Kursi Komisioner KPU Jatim, Cek Daftar Namanya Disini!

Terpilihnya Adhitya di debat cawapres membuat Universitas Jember telah menyumbang dua nama dosen mereka. Sebelumnya, pada debat capres, ada nama Prof. Bayu Dwi Anggono yang merupakan Dekan Fakultas Hukum Unej sebagai panelis.

Lantas seperti apa rekam jejak Adhitya Wardhono?

Adhitya diketahui juga tergabung dalam Forum Akademisi Penulis Kebijakan Moneter Bank Indonesia (Forum APIK) Departemen Komunikasi Bank Indonesia.

Latar belakang pendidikan Adhitya tidak main-main. Dikutip dari data Unej, ia ternyata meraih gelar magisterr dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan juga Philipps University Marburg, Jerman.

Adhitya kemudian mendapat gelar doktor dari salah satu kampus bergengsi di Jerman yakni Georg-August University of Goettingen. Sekedar informasi, kampus ini memiliki rangking 232 dunia versi QS World University Rankings 2024.

Baca Juga: 831.934 Surat Suara DPD untuk Pemilu 2024 Tiba di KPU Bangkalan

Kampus ini menariknya ternyata didirikan oleh Raja Inggris yakni Raja George III. Pada 1734, Raja George III meminta menteri di Hanover, Gerlach Adolph von Munchhausen untuk mendirikan kampus.

Kembali ke Adhitya, sebagai seorang akademisi, ia banyak mengeluarkan penelitian, seperti Kajian Pemanfaatan Aset Daerah Lahan Bekas SPBU Sukorejo Kelurahan Karangrejo Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang rilis pada 2014.

Lalu pada 2019, ia mengeluarkan penilitan dengan judul 'Studi Kelayakan Lokasi Wisata di Kabupatean Lumajang: Gunung Wayang, Gunung B29, Danau Ranu Pane, dan Air Terjun Tumpak Sewu'

Bahkan dalam publikasi artikel ilmiah ke dalam jurnal, Adhitya sangat produktif. Tercatat ia merilis jurnal sebanyak 31 karya, terakhir berjudul 'Identification and Strategy for Improving Financial Literation and Inclusion of Rural and Urban Communities in Banyuwangi Regency, Indonesia'

Tidak hanya itu, Adhitya juga tercatat telah mengeluarkan 9 buku ekonomi, terbaru ia merilis buku pada 2019 berjudul 'Role of Credit Guarantee for Financing MSMEs : Evidence from Rural and Urban Areas in Indonesia dan merupakan buku dari Chapter buku : Unlocking SME Finance in Asia Roles of Credit Rating and Credit Guarantee Schemes Editetd by : Naoyuki Yoshino, Farhad Taghizadeh-Hesary'

Load More