Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 26 Desember 2023 | 11:10 WIB
Ilustrasi Mayat. (unsplash/john hendrick)

Refly lantas pulang ke rumahnya di Simokerto. Sementara, Reza harus dibopong dan diantarkan teman bandnya untuk pulang.

Yiska menjelaskan bahwa suami tercintanya itu pulang dengan mengendarai sepeda motor sendirian. Sesampainya di rumah, Refly sempat mengeluh bahwa badannya terasa tidak enak. Pikiran Yiska saat itu suaminya merasa tidak enak badan karena terlalu mabuk.

“Namun di hati kecil saya merasa aneh. Karena selama saya mengenal Refly, dia selalu tahu batasan untuk tubuhnya sehingga ga pernah saya lihat mabuk seperti terakhir kemarin,” imbuh wanita itu.

Refly sempat beberapa kali muntah. Saat itu kondisinya sudah lemas. Namun, ia sempat bekerja sebagai pemukul drum pada Sabtu (23/12/2023) malam. Anehnya, Refly pulang cepat. Ia kembali pulang ke rumah pada pukul 19.00 dengan kondisi yang lemas.

Baca Juga: Gawat! Puluhan Warga Surabaya Keracunan Olahan Daging Kurban: Lemas Rasanya

“Sempat muntah terakhir itu di kresek dan saya simpan. Sekarang sudah saya berikan ke dokter untuk diperiksa,” tutur Yiska.

Kondisi Refly kian memburuk. Ia tidak bisa diajak berkomunikasi. Minggu (24/12/2023) dini hari, Refly dibawa ke RS Adi Husada oleh istrinya. Yiska lantas mendengar kabar bahwa Reza meninggal dunia pada pukul 04.00. Yiska semakin panik. Ia hanya bisa berdoa untuk suaminya. Namun takdir berkehendak lain. Refly menyusul Reza berpulang ke rumah tuhan pada pukul 09.00.

“Dari hasil pemeriksaan dokter jumlah leukosit suami saya tidak normal,” kata Yiska.

Sebenarnya, Yiska sudah mengikhlaskan kepergian suaminya. Ia pun sudah menaruh jenazah suami tercintanya itu di dalam peti dengan dibalut es kering untuk memperlambat pembusukan kerena pemakaman baru diagendakan akan dilakukan pada hari ini Selasa (26/12/2023) pagi.

Baca Juga: 43 Orang Keracunan Massal Usai Santap Nasi Tahlilan, Korbannya Banyak Balita dan Anak-anak

Load More