SuaraJatim.id - Persebaya resmi mengirimkan surat protes kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait tendangan pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke kepala Bruno Moreira.
Surat protes tersebut dikirimkan ke Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Sekretaris Persebaya Ram Surahman mengatakan, ada dua poin yang menjadi keberatan klub berjuluk Bajol Ijo tersebut.
"Ada dua poin yang diminta Persebaya untuk mendapat perhatian serius dari PSSI," ujarnya dilansir dari Antara, Senin (4/3/2024).
Pertama, kata dia, protes terhadap aksi Wahyudi Hamisi yang dinilai dapat mencederai lawan. "Dengan dalih merebut bola, dia dengan sengaja menendang kepala pemain Persebaya Bruno Moreira yang saat itu terjatuh," kata Ram.
Baca Juga: Posisi Terbaru Persik Kediri di Klasemen BRI Liga 1 Usai Dikalahkan PSIS Semarang
Tendangan Wahyudi Hamisi pada menit ke-19 dianggap terlampau keras. Tampak dalam video yang beredar tendangan pemain dengan nomor punggung 33 tersebut mengenai kepala belakang Bruno yang terjatuh kesakitan. Persebaya menilai tindakan tersebut sangat berbahaya.
Selain protes terhadap aksi Wahyudi Hamisi, Bajol Ijo juga mengeluhkan kepemimpinan wasit Ginanjar Rahman. Persebaya menyoroti keputusan pengadil lapangan yang hanya memberikan kartu kuning pada Wahyudi Hamisi.
"Apa yang dilakukan Wahyudi Hamisi ini termasuk kategori Violent conduct, yang harusnya layak di kartu merah," katanya.
Beberapa keputusan wasit juga dinilai kurang tegas dan cenderung abai dalam menerapkan peraturan permainan.
"Akibatnya, pertandingan berjalan keras dan menjurus kasar. Beberapa kali harus terhenti karena insiden antarpemain kedua tim," ucapnya.
Baca Juga: Muhammad Iqbal Cetak Gol Cepat, Pelatih Persebaya Sebut Pemain yang Punya Kemampuan Khusus
"Bisa dilihat dari keluarnya 11 kartu kuning di pertandingan tersebut. Sebanyak enam kartu kuning untuk PSS dan lima Persebaya," imbuhnya.
Ram menyampaikan, tindakan keras Wahyudi bukan hanya sekali ini. Sebelumnya pada musim 2018/2019 sang pemain pernah melakukan pelanggaran brutal terhadap pemain Persebaya saat masih membela Borneo FC.
Kala itu Robertino Pugliara yang menjadi korbannya. Tekel dua kaki yang dilakukannya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) membuat karier pemain asal Argetina tersebut berhenti.
"Tackling dua kaki yang dilakukan membuat Robertino Pugliara tidak bisa melanjutkan karier sepak bola," katanya.
Berita Terkait
-
Mantap! Intuisi Kakang Rudianto Dipuji Bojan Hodak usai Persib Raih 3 Poin
-
Kalahkan Borneo FC Tanpa David da Silva, Bojan Ungkap Dua Masalah yang Dihadapi Persib
-
5 Fakta Menarik Kemenangan Persib atas Borneo FC
-
Kecewa Kalah dari Persib, Pieter Huistra: Wasit Kurang Bagus
-
Hasil BRI Liga 1 Persib vs Borneo FC: Maung Bandung 5 Laga Tanpa Kalah
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
-
Debat Pilkada Dianggap Gagal, Aktivis Minta Solusi Lokal untuk Krisis Iklim di Kaltim
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
Terkini
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya
-
Cari Smartphone Samsung yang Terbaru? Ini Rekomendasinya
-
BRI Dukung Penuh OPPO Run 2024, Ada Diskon hingga Cashback Menarik
-
Kosongkan Tribun Utara, Suporter Persik Bentangkan Spanduk 'Kick Politik for Football'
-
Kesaksian Detik-detik Atap Sekolah SD di Jember Ambruk Saat Jam Pelajaran, Murid Berhamburan