Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Senin, 25 Maret 2024 | 16:32 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2023 di hadapan anggota dan pimpinan DPRD Jatim, di Jl. Indrapura, Surabaya, Senin, (25/3). (Dok: Pemprov Jatim)

SuaraJatim.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2023 di hadapan anggota dan pimpinan DPRD Jatim, di Jl. Indrapura, Surabaya, Senin, (25/3). Dalam paparannya, Adhy menyampaikan, capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2023 menunjukkan peningkatan capaian yang menggembirakan. Pasalnya, dari 11 indikator kinerja utama ( IKU ) yang ada, sebanyak 97,77 persen telah tercapai dan menunjukkan keberhasilan. Capaian kinerja tahun 2023 ini tercatat naik sebesar 0,07 persen dari tahun 2022 yang sebesar 97,70 persen.

“Alhamdulillah ada peningkatan pencapaian dari program dan kegiatan di Tahun 2023 ini, yang dijabarkan dalam 11 Indikator Kinerja Utama (IKU). Harapan kita di tahun 2024 capaian kinerja Pemprov Jatim bisa terus meningkat,” ungkapnya.

Adhy menjelaskan, capaian realisasi kinerja Pemprov Jatim selama 2023 ini, tercermin pada capaian kinerja 11 IKU. Pertama yaitu IKU indeks Pertumbuhan Ekonomi, dimana sepanjang tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 4,95 persen. Nilai ini mampu sekaligus juga memenuhi target dalam RKPD Tahun 2023, yaitu di rentang 4,59 – 6,29 persen.

“Jawa Timur berhasil mempertahankan posisi sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa sebesar 25,22 persen dan nasional sebesar 14,38 persen,” tukasnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2023 di hadapan anggota dan pimpinan DPRD Jatim, di Jl. Indrapura, Surabaya, Senin, (25/3). (Dok: Pemprov Jatim)

Untuk indikator yang kedua lanjutnya, yaitu Indeks Theil, di tahun 2023 ini nilai Indeks Theil Jawa Timur masih stabil diangka 0,3308 sama seperti tahun 2022. Nilai ini menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur mampu menjaga ketimpangan antar wilayah di Jawa Timur. Capaian IKU ketiga yaitu persentase penduduk miskin di Jatim, dimana per Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Jatim sebesar 10,35 persen atau menurun 0,14 persen atau 47.710 orang terhadap September 2022.

“Ini sangat menggembirakan, dimana penurunan kemiskinan Jawa Timur masih menjadi yang tertinggi diantara provinsi dipulau Jawa untuk periode Maret 2021 hingga Maret 2023 yang mencapai 383,92 ribu jiwa,” terangnya.

Ia pun menambahkan, dengan berbagai program telah dilakukan Pemprov Jatim di tahun 2023, juga mampu menurunkan angka kemiskinan ekstrem dalam kurun waktu 3 tahun (2020-2023) sebesar 3,58 persen. Di mana pada tahun 2020 sebesar 4,4 persen menjadi 0,82 persen pada Maret 2023. Ini lebih baik dari capaian secara nasional pada periode yang sama yang turun sebesar 2,78 persen. Begitu juga dengan pencapaian IKU keempat yakni Indeks Gini, di tahun 2023 Jawa Timur juga lebih baik dibandingkan secara nasional jelas Pj Gubernur Adhy. Di mana Gini Jatim di tahun 2023 ini sebesar 0,387, sedangkan nasional berada pada angka 0,388.

Menurutnya, terjadi peningkatan kesejahteraan penduduk dalam konteks ekonomi yang dapat diperlihatkan oleh terjadinya peningkatan pendapatan penduduk suatu wilayah. Artinya, aspek pemerataan pendapatan merupakan hal penting sekaligus ukuran keberhasilan pembangunan.

“Ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran masyarakat Jatim masih tergolong rendah,” jelasnya.

IKU kelima yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG), yang pada tahun 2022 capaian IPG Jatim meningkat 0.41 poin dari tahun 2021 yakni dari 91.67 menjadi 92.08. Nilai ini melebihi IPG nasional yang mencapai 91.63 poin.

Load More