SuaraJatim.id - Demokrat dan PAN komitmen akan melakukan kerja sama politik di Surabaya. Hal tersebut terungkap setelah rombongan DPD Demokrat Jatim yang dipimpin Emil Elestianto Dardak, mendatangi kantor DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur, Rabu (19/6/2024).
Pertemuan kedua partai itu terjadi hampir dua jam yang dilakukan secara tertutup. Dari pertemuan itu, partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia Maju (KIM) ini menyepakati akan melakukan kerja sama politik di 15 kabupaten/kota di Jatim untuk pilkada 2024.
Ketua DPW PAN Jatim Riski Sadig mengatakan, pertemuan dengan Demokrat ini merupakan tugas untuk menindaklanjuti keputusan DPP PAN. Selain sama-sama partai tergabung koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Kita follow up tugas keputusan DPP baik itu dari PAN, Demokrat, Gerindra, Golkar tentang calon kepala daerah. Tindak lanjuti untuk melakukan komunikasi intensif, sinergitas dan penyamaan frekuensi antara PAN dan Demokrat di 38 kabupaten/kota,” katanya.
Sayangnya, anggota DPR RI ini tidak secara detail memaparkan daerah mana saja yang masuk dalam 15 kabupaten/kota tadi.
Sedangkan Sidoarjo dan Gresik belum masuk di dalamnya.
“Di luar 15 itu, ada irisannya. Kemungkinan dalam proses dinamika ke depan akan menjadi sama. Di Kediri mungkin, Ngawi, Pacitan. Saya lupa detailnya. Pasuruan (Kota) belum, Lamongan belum. Kota Batu ada potensi sama, Trenggalek,” bebernya.
Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Dardak optimistis kerja sama politik di 15 daerah tadi bisa mendulang kemenangan. Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024 itu mengatakan, kabupaten/kota lain lain yang tidak masuk ke dalam daftar sebetulnya masih ada kecocokan.
“Setelah dirunut, untuk kabupaten/kota sebenarnya jangan dilihat 15 dari 38. Karena ada banyak yang masih kosong-kosong memang belum dibahas. Jadi ini yang terisi hampir semua ada kecocokan,” jelasnya.
Baca Juga: PKB Turunkan Rekom, Ini Jagoannya di Pilbup Situbondo
Untuk wilayah lain yang tidak masuk ke dalam daftar kerja sama politik agar bisa berkompetisi di Pilkada Jatim sebagai mitra demokrasi. Emil meminta kebersamaan yang sudah terbangun tetap dijaga.
“Kita sudah sepakat di mana kita nggak bareng, jangan sampai mengganggu kebersamaan. Mari, ini menjadi sebuah proses demokrasi di mana kita enggak melihat kompetitor sebagai musuh. Tetapi sebagai mitra demokrasi dan mitra bertanding,” katanya lagi.
Kontributor : Yuliharto Simon Christian Yeremia
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Paskibraka dan Pendukung HUT ke-80 RI: Jadilah Anak Terbaik Negeri Ini
-
Gelar Upacara HUT ke-80 RI di Grahadi, Pemprov Jatim Pecahkan Dua Rekor Dunia MURI
-
Jember Akhirnya Punya Penerbangan Langsung ke Jakarta! Cek Jadwalnya
-
Masyarakat Jawa Timur Khidmat Ikuti Upacara HUT ke-80 RI Bersama Gubernur, Wagub, dan Forkopimda
-
Kisah Syaifulah Rifai: Dari Teroris Kini Hormat Bendera Merah Putih