Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Selasa, 25 Juni 2024 | 16:56 WIB
Aang Khunaefi (tengah) bersama komesioner KPU Jatim lainnya. [Ist]

SuaraJatim.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

KPU Jatim mengerahkan 116 ribu petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk melakukan coklit. Targetnya bisa mendata 1 juta pemilih setiap harinya.

Ketua KPU Jatim Aang Khunaifi mengatakan, tahapan coklit diselenggarakan selema satu bulan penuh atau 30 hari. "Yakni mulai 24 Juni hingga 24 Juli," ujar Ketua KPU Jatim Aang Khunaifi, Senin (24/6) malam.

Pada Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024 diperkirakan mencapai 31 juta orang pemilik hak suara.

Baca Juga: Rekom Turun, Ini Jagoan PKB di Pilkada Jember

"Targetnya pantarlih bisa melakukan coklit terhadap 1 juta pemilih per hari. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, serta meminta kerja sama masyarakat ketika rumahnya didatangi pantarlih, demi kelancaran pelaksanaan coklit," ungkapnya.

Petugas pantarlih akan mendatangi setiap wilayah pedesaan, pegunungan, kepulauan, hingga ke perumahan elit di perkotaan yang biasanya kesulitan akses masuk. Mereka akan mendata di 38 kabupaten/kota.

"Kami optimistis target tersebut (1 juta pemilih per hari) bisa terpenuhi sebab jika masing-masing Pantarlih yang berjumlah 116 ribu minimal melakukan coklit ke 10 orang," ungkapnya.

Aang mengungkapkan, coklit ini nanti akan menentukan jumlah tempat pemungutan suara (TPS).

Selain itu juga tahapan yang lain, seperti pola sosialisasi dan lain sebagainya. "Hasil Coklit ini diharapkan menghasilkan data yang berkualitas, akurat dan mutakhir," katanya.

Baca Juga: NasDem Angkat Bicara Soal Nama Sandiaga Uno yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jatim

Load More