SuaraJatim.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
KPU Jatim mengerahkan 116 ribu petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk melakukan coklit. Targetnya bisa mendata 1 juta pemilih setiap harinya.
Ketua KPU Jatim Aang Khunaifi mengatakan, tahapan coklit diselenggarakan selema satu bulan penuh atau 30 hari. "Yakni mulai 24 Juni hingga 24 Juli," ujar Ketua KPU Jatim Aang Khunaifi, Senin (24/6) malam.
Pada Pilkada serentak yang digelar 27 November 2024 diperkirakan mencapai 31 juta orang pemilik hak suara.
Baca Juga: Rekom Turun, Ini Jagoan PKB di Pilkada Jember
"Targetnya pantarlih bisa melakukan coklit terhadap 1 juta pemilih per hari. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, serta meminta kerja sama masyarakat ketika rumahnya didatangi pantarlih, demi kelancaran pelaksanaan coklit," ungkapnya.
Petugas pantarlih akan mendatangi setiap wilayah pedesaan, pegunungan, kepulauan, hingga ke perumahan elit di perkotaan yang biasanya kesulitan akses masuk. Mereka akan mendata di 38 kabupaten/kota.
"Kami optimistis target tersebut (1 juta pemilih per hari) bisa terpenuhi sebab jika masing-masing Pantarlih yang berjumlah 116 ribu minimal melakukan coklit ke 10 orang," ungkapnya.
Aang mengungkapkan, coklit ini nanti akan menentukan jumlah tempat pemungutan suara (TPS).
Selain itu juga tahapan yang lain, seperti pola sosialisasi dan lain sebagainya. "Hasil Coklit ini diharapkan menghasilkan data yang berkualitas, akurat dan mutakhir," katanya.
Baca Juga: NasDem Angkat Bicara Soal Nama Sandiaga Uno yang Masuk Bursa Calon Gubernur Jatim
Berita Terkait
-
KPK Sebut Sekda Bengkulu Kumpulkan Seluruh Ketua OPD dan Kepala Biro, Untuk 'Muluskan' Rohidin di Pilkada
-
Gubernur Bengkulu Jadi Tersangka, KPK Sebut Rohidin Mersyah Palak Kepala Dinas Untuk Dana Pilkada
-
Kebagusan Jadi Lokasi Megawati dan Keluarga Untuk Mencoblos di Pilkada Jakarta
-
Ajak Masyarakat datang ke TPS 27 November, Habib Nabil Bicara Nasib Masa Depan Bogor
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Bawaslu Jatim Minta Hormati Masa Tenang: Jangan Ada Pengumuman Hasil Survei
-
Pesan Penting Said Abdullah untuk Kader PDIP Jatim di Masa Tenang
-
Tega! Kronologi Suami di Gresik Aniaya Istrinya Hingga Meninggal
-
Gunakan Alat Seadanya, Emil Dardak Ikut Turunkan APK
-
APK Calon Kepala Daerah Dibersihkan dari Jalanan Kota Surabaya