Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 03 Juli 2024 | 17:03 WIB
Kasatpol PP Kota Surabaya, M. Fikser saat ditemui di area Balai Kota Surabaya. [SuaraJatim/Dimas Angga]

SuaraJatim.id - Wisata Kota Lama Surabaya belum juga diresmikan, sejumlah prasarana di kawasan tersebut justru hilang.

Kepala Satpol PP Surabaya, M Fikser mengatakan, sudah ada satu orang yang ditangkap dan diserahkan ke polsek. Seorang laki-laki mencuri kabel dan sarana prasarana (sarpras) berbahan besi.

"Kami sudah tangkap yang berniat melakukan pencurian, terus kita serahkan ke Polsek Bubutan. Anggota Satpol PP berpakaian preman, dia coba mau ambil kabel di bawah, kami tangkap, kami bekerja sama dengan warga," ujar Fikser pada Suara.com, Rabu (3/7/2024).

Dia mengatakan, sebenarnya ada dua sampai tiga orang. Namun, hanya satu orang yang berhasil ditangkap.

Baca Juga: Momen Bahagia 330 Pengantin Surabaya Ikuti Nikah Massal

"Kami proses, karena bawa gunting potong kabel, ada hasil potongan besi, kursi besi kami temukan, kami serahkan ke Polsek Bubutan," katanya.

Sasaran yang dicuri ialah kabel dan besi. Pencuri memotong kabel dan besi yang mudah dijual. Karena sarpras yang dicuri berat, pencuri tidak sendirian dan membawa gerobak untuk mewadahi hasil curian.

Setelah mendapat barang bukti dan menyerahkan ke Polsek Bubutan, sarparas yang dicuri sudah dikembalikan dan dipasang sesuai fungsinya.

"Pasti tidak mengaku, setelah digeledah ditemukan. Dia berdiri melihat-lihat situasi, mencurigakan. Anggota kami yang pakai baju preman mantau dari jauh, pantau lewat CCTV. Saat mau aktivitas, ditunggui, disergap. Dua lari, satu disergap," jelasnya.

Untuk menjaga Kota Lama, Satpol PP Kota Surabaya menempatkan petugas berpakaian preman di Kota Lama selama 24 jam. Tidak hanya menjaga sarpras tapi juga vandalisme. Lalu ada dua pos 24 jam anggota, sepeda untuk keliling, CCTV 24 jam mengawasi.

Baca Juga: Pilwali Surabaya: PSI Keluarkan Surat Tugas ke Eri Cahyadi dan Bayu Airlangga Sekaligus

Kerugian masih belum bisa dipastikan, karena ada kabel yang bukan milik Pemkot Surabaya.

Dari kejadian ini, Satpol PP terus memperketat kawasan Kota Lama. Tak hanya di area Eropa, tetapi juga Pecinan, Melayu dan Arab juga dijaga ketat 24 jam.

"Kami mulai awal pembangunan terus perketat sama sampai sekarang, ada SOP pengamanan. Kami koordinasi terus dengan Polsek, Polres. Karena Kota Lama luar, tidak hanya di Eropa, tapi Pecinan dan Arab kami sisir. Kami lihat PJU yang unik dari besi, kami cek semua. Ada CCTV terpasang bisa dipantau. Patroli kendaraan, sepeda, pakai baju preman. Harus ada penindakan tegas terhadap mereka yang merusak fasum yang dibangun pemkot di Kota Lama," tandasnya.

Kontributor : Dimas Angga Perkasa

Load More