SuaraJatim.id - Polda Jatim memanggil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Abdul Halim Iskandar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) itu memenuhi panggilan tersebut dengan mendatangi Ditreskrimsus Polda Jatim pada Jumat (9/8/2024).
Pemanggilan politikus yang akrab disapa Gus Halim tersebut masih terkait dengan laporan Mantan Sekjen PKB Muhammad Lukman Edy soal pernyataannya yang dinilai sebagai fitnah.
Usai diperiksa, Gus Halim mengaku mendapat beberapa pertanyaan terkait dengan pelaporan tersebut.
"Saya dimintai ketegasan lagi kenapa kok melaporkan, sisi mana yang menyinggung perasaan sebagai Ketua DPW PKB Jatim. Ya itu sangat-sangat jelas lah," katanya dikutip dari TIMES Indonesia--jaringan Suara.com.
Dia menyatakan, tuduhan soal dana PKB yang dikelola tidak transpara sangat menyakiti perasaan pengurus partai.
Mantan Ketua DPRD Jatim itu menyebut tudingan itu sebagai fitnah. Gus Halim bahkan, menyebut pernyataan Lukman Edy telah direncanakan. "Itu adalah sebuah fitnah yang sengaja, kejahatan yang direncanakan," tegasnya.
Halim menjelaskan, indikasi adanya kesengajaan dalam pernyataan tersebut, salah satunya karena adanya media. "Karena dilakukan di sebuah tempat yang tidak tepat dan mengundang media. Bukan sekadar omong-omongan, bukan sebuah forum. Apalagi di PBNU," jawabnya.
Dia mengungkapkan, PBNU dan PKB merupakan dua lembaga yang berbeda. Secara konstitusional tidak memiliki hubungan.
Baca Juga: Ini Jagoan Demokrat di Pilkada Lamongan: Bukan Petahana
Payung hukumnya berbeda. Jika PBNU Undang-Undang Keormasan, PKB Undang-Undang partai politik. "Kalau PKB dengan Warga NU, itu kesatuan," katanya.
Kakak Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar itu juga menyinggung posisi Lukman Edy yang merupakan orang luar partai. "Apalagi kalau dirunutkan, Lukman Edy itu bukan siapa-siapa bagi PKB. Kok bisa ngomong seperti itu? Tahu aja enggak!" tegasnya.
Pernyataan Lukman Edy itu disebutnya berdampak pada organisasi. Dinamikanya memanas. "Karena sehari sebelumnya saya didatangi banyak orang, yang mempermasalahkan dan mengklarifikasi pernyataan Lukman Edy," ungkapnya.
Pihaknya mengaku sempat memberikan klarifikasi bahwa tidak mengelola dana Pilpres.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Bisa Tambah PAD, DPRD Jatim Minta Pemprov Serius Garap Potensi Pajak Tidur
-
Berangkatkan Gowes Bareng 1.000 Km Ride For Palestine, Gubernur Khofifah Serukan Pesan Perdamaian
-
DPRD Jatim Ingatkan APBD Harus Jadi Anggaran Gotong Royong, Bukan Sekadar Dokumen Teknis
-
Menang Wali Kota New York, Bisakah Zohran Mamdani Jadi Capres AS 2028?
-
Sopir Bus Resmi Tersangka Kecelakaan Bus Tulungagung, Satu Korban Tewas di Ngunut!