SuaraJatim.id - Sejumlah satwa langka di taman wisata Madiun Umbul Square (MUS) hilang, diduga dijual oleh oknum Tenaga Harian yang bekerja di tempat tersebut.
Hewan yang dijual tersebut beberapa merupakan titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah Madiun. Beberapa diketahui merupakan satwa langka, seperti antelop.
Kepala Bidang Wilayah 1 BKSDA Madiun Agustinus Krisdijantoro mengaku tengah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Saat ini masih dalam proses investigasi dari tim kami. Indikasi pelakunya diduga masih pekerja MUS sendiri. Sejumlah orang juga diperiksa terkait kasus penjualan satwa tersebut," kata Agustinus dilansir dari Antara, Kamis (5/9/2024).
Baca Juga: Kronologi Gudang Pabrik Triplek di Ponorogo Terbakar Hebat, Petugas Sempat Kesulitan
Hasil investigasi sementara diketahui, ada dua ekor antelop yang dijual tenaga harian lepas MUS berinisial MFR pada akhir bulan Agustus 2024 dengan nominal Rp100 juta.
Selain itu, satu ekor rusa tutul dan dua ekor kambing praha juga lenyap diduga dijual. Pihaknya mengaku masih melakukan penyelidikan terkait hilangnya beberapa satwa langka tersebut. BKSDA masih meminta keterangan dari direktur MUS Afri Handoko.
Kasus ini mencuat setelah BKSDA tidak menjumpai beberapa satwa langka saat melakukan pemeriksaan rutin. Kandang yang harusnya berisikan satwa langka kosong. Ketika dikonfirmasi, pihak direktur tidak mengetahui.
Penyelidikan dilakukan dan diketahui adanya oknum pekerja harian yang menjual hewan tersebut.
Setelah pihak menejemen didesak akhirnya diketahui bahwa ada satu ekor anak antelop, satu ekor rusa tutul, dan dua ekor kambing praha yang dijual pada bulan Maret 2024. Kemudian hasilnya dipakai untuk operasional Madiun Umbul Square.
Baca Juga: Daftar 23 Pasangan Bakal Calon Jagoan PAN Jatim di Pilkada 2024
Tempat ini memang mendapat izin untuk melakukan konservasi terhadap beberapa satwa langka.
Agustinus menuntut pengembalian satwa yang dijual tersebut, jika tidak akan ada konsekuensi hukum.
Direktur Madiun Umbul Square Afri Handoko mengakui terdapat dua ekor antelop yang "keluar" dari Umbul tanpa sepengetahuan pihak manajemen pada Agustus lalu.
"Memang yang kasus keluarnya dua antelop dari Umbul pada Agustus kemarin, diakui tanpa sepengetahuan manajemen yang dilakukan oleh oknum. Kini oknum yang bersangkutan sedang dalam upaya untuk mengembalikan satwa tersebut," kata Afri.
Pihaknya juga memberikan sanksi tegas terhadap oknum pekerja tersebut, baik berupa panggantian kembali satwa yang dijual maupun pemutusan hubungan kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat