SuaraJatim.id - Gelaran PON XXI Aceh-Sumut 2024 telah selesai. Kontingan Jawa Timur duduk di peringkat ketiga dalam raihan medali.
Jatim hingga Jumat (20/9/2024) pagi berhasil meraih 145 medali emas, 135 perak, dan 141 perunggu.
Peringkat pertama diduduki Jabar dengan raihan medali emas 191, perak 159, dan perunggu 178. Sedangkan di posisi kedua DKI Jakarta berhasil mendapatkan 182 medali emas, 148 perak, dan 142 perunggu.
Anggota Tim monitoring dan evaluasi (monev) Jatim di PON XXI Aceh-Sumut, Kodrat Sunyoto mengapresiasi raihan medali yang diraih kontingan Jawa Timur.
Pria yang juga anggota DPRD Jatim itu menilai, atlet Jatim sudah berupaya maksimal di tengah keterbatasan. “Kami mengapresiasi dan salut dengan perjuangan atlit Jatim yang berlaga di PON Aceh Sumut 2024,” kata Kodrat Sunyoto.
Kontingan Jatim di PON XXI Aceh-Sumut mendapat suntikan dana yang jauh lebih rendah dari provinsi lain. Selama persiapan hanya dialokasikan Rp 250 Miliar. “Meski dari segi anggaran Jatim lebih rendah dari provinsi lain, tetapi mampu melebih target 100 Emas,” katanya.
Setelah selesai PON di Aceh dan Sumatera Utara ini, Kodrat berharap KONI Jatim langsung menatap PON XXII Nusa Tenggara yang digelar pada 2028.
Menurutnya, PON yang digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) itu perlu dipersiapkan melalui program jangka panjang, termasuk pemusatan latihan daerah (Puslatda) dan pemetaan cabang olahraga (cabor).
Kodrat juga menyinggung mengenai masalah anggaran yang pada PON di Aceh-Sumut jauh lebih kecil dari Jabar dan Jakarta. “Dukungan Anggaran yang memadai karena prestasi itu perlu proses (tidak bisa instan), mengingat sebagai catatan khusus anggaran DKI & Jabar selalu jauh lebih besar dari Jatim,” katanya.
Baca Juga: Sepak Bola Jatim Rain Emas di PON Aceh-Sumut 2024, Fakhri Husaini: Tak Sulit Melatih Tim Ini
Politikus Partai Golkar itu juga menyebut perlu ada sport centre yang pembangunannya sudah harus mulai dicicil dari sekarang. Tidak terkecuali dengan fasilitas yang digunakan untuk latihan.
Dia menyebut perlu ada pembinaan cabor, salah satunya dengan memberikan sport sains dan Iptek olahraga. “Oleh karena saat ini sudah semakin modern yang digunakan, maka perlu kerja sama dengan pihak luar negeri agar bisa training camp, sesuai dengan Jargon Dari Jawa Timur untuk Indonesia menuju prestasi dunia," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
Catatan Strategis Banggar DPRD Jatim untuk Raperda P-APBD 2025
-
Dzikir dan Sholawat HUT RI Bersama Habib Syech di Grahadi, Gubernur Khofifah: Makin Damai Indonesia
-
Pidato Kenegaraan Presiden, DPRD Jatim Dukung Pesan Prabowo Soal SDA dan Pangan
-
HUT ke-80 RI, Gubernur Khofifah dan Ribuan Warga Jatim Gelar Dzikir, Doa, dan Sholawat
-
Gula Petani Mangkrak di Gudang, Ultimatum Mogok Massal Ancam Gagalkan Swasembada Gula Nasional