SuaraJatim.id - Viral cerita seorang anak di Blitar minta dijemput polisi di halaman SMAN 3 Kota Blitar.
Usut punya usut, ternyata pelajar tersebut minta diantar ke tempat bimbingan belajar (bimbel) atau les. Dalam video yang beredar, terlihat pelajar tersebut menangis.
Diketahui, remaja yang minta dijemput polisi tersebut bernama Nur Esa Anastsya (16 tahun). Mengutip dari Metaranews.co--jaringan Suara.com, Esa mengaku sebenarnya ingin curhat kepada polisi.
“Saat itu saya sedang bingung dengan masa depan saya. Saya akhirnya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota untuk dijemput. Sebenarnya saya ingin mengadu soal kehidupan saya ke pak polisi,” kata Esa, Sabtu (12/10/2024).
Esa sejak kecil ditinggal ibunya, Susanti yang bekerja ke luar negeri. Ayahnya meninggal dunia pada Februari 2024.
Kisah Esa sungguh pilu. Dia ditinggalkan ibunya sejak masih duduk di taman kanak-kanak (TK). Sejak itu ikut sang kakek di Kademangan, Blitar.
Baik ke kelas 5 sekolah dasar (SD), Esa diajak ayahnya, Suhebi yang menikah lagi ke Kota Serang, Banten.
Di Serang, Esa sempat masuk ke pondok pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun, sekolahnya terhenti di kelas 9 MTs. Dia putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya di Blitar.
“Saya pulang ke Blitar pada Agustus 2023. Saya diusir oleh ibu tiri,” kata Esa.
Baca Juga: Asyik Olahraga Pagi, Warga Blitar Jadi Korban Tabrak Lari
Selama di Blitar, sang ayah tidak pernah menjenguknya. Dia kemudian mendapat kabar jika sang ayah tersebut telah meninggal dunia.
“Makanya saya bingung dengan masa depan saya. Sebenarnya saya punya cita-cita ingin jadi abdi negara, entah jadi TNI, polisi, maupun PNS. Akhirnya saya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota. Saya menganggap pak polisi bisa membantu saya,” katanya.
Sementara itu, Kakek Esa, Sanidi mengatakan, ibu Esa tidak lagi memberi kabar sejak berangkat ke luar negeri.
“Ibu Esa ini (Susanti) merupakan anak mbarep (sulung) saya. Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti di mana. Ia (Susanti) pamit kerja ke luar negeri sejak Esa masih TK,” kata Sanidi.
Kepulungan Esa ke Blitar penuh drama usai bertengkar dengan ibu tirinya. Sanidi juga sempat membujuknya untuk meneruskan sekolah, tetapi cucunya belum mau.
“Sebelum pulang ke Blitar, cucu saya sempat tiga hari minta-minta uang di lampu merah di Serang untuk biaya ke Blitar. Lalu saya dapat kabar itu, saya menghubungi RT di sini. RT kemudian kirim uang ke cucu saya untuk biaya pulang ke Blitar,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
Pengusaha Pakan Ternak Ponorogo Buktikan KUR BRI Dorong Usaha Lebih Maju
-
KUR BRI Jadikan Aiko Maju UMKM Tangguh di Program MBG Kepulauan Siau
-
Dear Pengibar Bendera One Piece, Pemerintah Kirim Peringatan Keras: Ada Ancaman Pidana!
-
Aset 'Tidur' Pemprov Jatim Bisa Jadi Sumber PAD Baru, Asalkan Lakukan Ini
-
Bank Mandiri Jembatani Purna PMI Asal Malang Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh