Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Minggu, 13 Oktober 2024 | 07:43 WIB
Ilustrasi handphone, ponsel, smartphone, cara cek pulsa (unsplash)

SuaraJatim.id - Viral cerita seorang anak di Blitar minta dijemput polisi di halaman SMAN 3 Kota Blitar.

Usut punya usut, ternyata pelajar tersebut minta diantar ke tempat bimbingan belajar (bimbel) atau les. Dalam video yang beredar, terlihat pelajar tersebut menangis.

Diketahui, remaja yang minta dijemput polisi tersebut bernama Nur Esa Anastsya (16 tahun). Mengutip dari Metaranews.co--jaringan Suara.com, Esa mengaku sebenarnya ingin curhat kepada polisi.

“Saat itu saya sedang bingung dengan masa depan saya. Saya akhirnya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota untuk dijemput. Sebenarnya saya ingin mengadu soal kehidupan saya ke pak polisi,” kata Esa, Sabtu (12/10/2024).

Baca Juga: Asyik Olahraga Pagi, Warga Blitar Jadi Korban Tabrak Lari

Esa sejak kecil ditinggal ibunya, Susanti yang bekerja ke luar negeri. Ayahnya meninggal dunia pada Februari 2024.

Kisah Esa sungguh pilu. Dia ditinggalkan ibunya sejak masih duduk di taman kanak-kanak (TK). Sejak itu ikut sang kakek di Kademangan, Blitar.

Baik ke kelas 5 sekolah dasar (SD), Esa diajak ayahnya, Suhebi yang menikah lagi ke Kota Serang, Banten.

Di Serang, Esa sempat masuk ke pondok pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun, sekolahnya terhenti di kelas 9 MTs. Dia putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya di Blitar.

“Saya pulang ke Blitar pada Agustus 2023. Saya diusir oleh ibu tiri,” kata Esa.

Baca Juga: Viral Aksi Pencurian di Bodag Pacitan: Wajahmu Terekam CCTV Mas

Selama di Blitar, sang ayah tidak pernah menjenguknya. Dia kemudian mendapat kabar jika sang ayah tersebut telah meninggal dunia.

“Makanya saya bingung dengan masa depan saya. Sebenarnya saya punya cita-cita ingin jadi abdi negara, entah jadi TNI, polisi, maupun PNS. Akhirnya saya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota. Saya menganggap pak polisi bisa membantu saya,” katanya.

Sementara itu, Kakek Esa, Sanidi mengatakan, ibu Esa tidak lagi memberi kabar sejak berangkat ke luar negeri.

“Ibu Esa ini (Susanti) merupakan anak mbarep (sulung) saya. Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti di mana. Ia (Susanti) pamit kerja ke luar negeri sejak Esa masih TK,” kata Sanidi.

Kepulungan Esa ke Blitar penuh drama usai bertengkar dengan ibu tirinya. Sanidi juga sempat membujuknya untuk meneruskan sekolah, tetapi cucunya belum mau.

“Sebelum pulang ke Blitar, cucu saya sempat tiga hari minta-minta uang di lampu merah di Serang untuk biaya ke Blitar. Lalu saya dapat kabar itu, saya menghubungi RT di sini. RT kemudian kirim uang ke cucu saya untuk biaya pulang ke Blitar,” ujarnya.

Sanidi berharap cucunya tersebut mau melanjutkan sekolah setelah videonya viral.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Supriyadi mengatakan, Esa sempat mengirim pesan di medsos Polres Blitar Kota. Polisi lalu merespons dengan mendatanginya.

“Setelah bertemu, ternyata anak ini posisinya sudah tidak sekolah. Dia putus sekolah ketika naik kelas 3 MTs. Dia kirim pesan ke Polres minta dijemput mungkin karena sedang kangen ayahnya, ayahnya sudah meninggal,” kata Supriyadi.

Polisi sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar untuk mencarikan sekolah untuk Esa.

Load More