SuaraJatim.id - Calon Gubernur Jawa Timur, Luluk Nur Hamidah menyindir soal masih banyaknya lulusan SMK yang menganggur.
Luluk menyebut perlu ada pembenahan ketimpangan di dunia pendidikan agar peningkatan kualitas pendidikan kejuruan bisa meningkat pesat. “Ini agak paradoks ya dengan apa yang terjadi di Jawa Timur,” ujar Luluk, Minggu (3/11/2024).
Menurut Luluk, kodisi riil lulusan SMK di Jatim belum sesuai harapan. Masih banyak yang menganggur.
Berdasarkan data yang disebutkan, angka pengangguran terbuka di Jatim meningkat, paling banyak dari lulusan SMK. “Karena angka pengangguran terbuka itu justru disumbangkan oleh SMK,” tegasnya.
Baca Juga: 5 Tahun Memimpin Jatim, Khofifah Klaim Telah Ada Investasi Rp140 Triliun Masuk
Artinya, kata dia, masih ada masalah yang mendasar terkait sistem pendidikan vokasi saat ini.
Jika melihat itu, berarti masih belum ada perencanaan matang untuk pengembangan SMK di Jatim. Dia menilai perlu ada studi analisis yang mendalam mengenai kebutuhan industri serta daya dukung dan ekosistem lokasi sekolah tersebut didirikan.
“Bahwa tidak ada perencanaan yang sangat matang dan berbasiskan studi analisis yang mendalam terkait dengan kebutuhan, industri, dan juga daya dukung serta ekosistem di mana SMK itu didirikan,” bebernya.
Luluk mengusulkan pemerintah bekerja sama dengan pakar dalam memetakan kurikulum sesuai dengan kebutuhan. “Kita akan merekrut dewan pakar bersama pemerintah dan sekitarnya agar bisa menghasilkan kurikulum yang dibutuhkan,” katanya.
Pengembangan SMK harus didasarkan pada analisis yang tepat untuk menghasilkan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan.
Baca Juga: Gus Hans Tak Terlalu Pikirkan Debat, Risma Janji Tak Bedakan SMA Negeri dengan Swasta
Dia berharap, dengan langkah begiut bisa terumuskan kurikulum yang tepat dan menjawab kebutuhan pasar kerja di Jawa Timur. “Kami ingin memastikan bahwa setiap lulusan SMK memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri,” katanya.
Berita Terkait
-
Janji Prabowo-Gibran saat Debat Capres Cawapres Kini Berkebalikan dengan Kenyataan, Warganet: Omon-omon
-
Khofifah Hafal Detail Harga Bawang Merah, Prabowo: Pemimpin Luar Biasa
-
Gibran Klaim Dana IKN dari Investor saat Debat Cawapres, Netizen: Tapi Kenapa Anggarannya Diblokir?
-
Emil Dardak: Media Lokal Punya Peran Penting dalam Transisi dan Swasembada Energi
-
Skill Debat Gibran Dibandingkan dengan Anak Terakhir Anies, Netizen: Auranya Aja Udah Beda
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Pertamina EP Sukowati Field Angkat Bicara Cairan di Ngampel Bojonegoro, Bukan Limbah?
-
Berkaca Pada Kasus Siti Salihah, Anggota DPRD Jatim Sebut Kepulauan Sumenep Butuh Ambulans Laut
-
Nahas! Nenek Suparmi Tertimpa Reruntuhan Bagian Rumah Saat Mau Wudlu
-
Jalani Tes Kesehatan Jelang Pelantikan, Gubernur dan Wagub Jatim Terpilih Dipastikan Dalam Kondisi Sehat
-
Warga Ngampel Bojonegoro Mengeluh Sawahnya Diduga Terembes Limbah dari Pengeboran Minyak