Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Senin, 04 November 2024 | 20:37 WIB
Ilustrasi pendaki gunung. [Instagram]

SuaraJatim.id - Lima pendaki di Gunung Lawu harus dievakuasi usai dilaporkan mengalami hipotermia pada Minggu (3/11/2024).

Para pendaki tektok, istilah untuk naik dan langsung turun tanpa menginap itu sebelumnya diterpa cuaca buruk di pos 3. Mereka diterjang hujan sejak pagi hingga malam hari.

“Kelima pendaki yang terdampak adalah bagian dari rombongan open trip Tektok yang diselenggarakan oleh sebuah panitia pendakian," ujar Ketua Tim relawan dari Paguyuban Giri Lawu (PGL) Miko Wicaksono dikutip dari BeritaJatim--jaringan Suara.com, Senin (4/11/2024).

Dia mengatakan, berdasarkan data registrasi kelompok ini terdiri dari 50 orang peserta dengan tujuh orang pendamping. "Namun, sebagian besar peserta dan panitia masih pemula dalam pendakian,” katanya.

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Sejumlah Daerah di Jatim: Satu Rumah Ambruk Hingga Tes CPNS Ditunda

Rombongan open trip mulai mendaki sekitar pukul 03.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 19.30 WIB dilaporkan adanya lima orang pendaki yang terkena hipotermia.

Berdasarkan informasi yang diterima, kelima pendaki kesehatannya menurun akibat diterpa cuaca ekstrem, ditambah rasa lapar, dan kurangnya asupan nutrisi.

Tim Ranger Cemoro Sewu kemudian berangkat untuk melakukan evakuasi setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak. Senin (4/11/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, semua pendaki berhasil dievakuasi ke basecamp dalam keadaan selamat.

Usai kejadian tersebut, pihak pengelola basecamp memutuskan untuk melakukan evaluasi dan memberlakukan sanksi sementara kepada panitia penyelenggara open trip ini. “Pemeriksaan dan blacklist sementara dikenakan untuk memastikan keamanan pendakian di masa depan,” kata Miko.

Miko mengimbau kepada pendaki yang berencana mendaki ke Gunung Lawu untuk mempersiapkan fisik, mental, serta peralatan dengan matang.

Baca Juga: Pendaki Hilang di Gunung Wilis Ditemukan di Semak-Semak Dekat Jalur

“Bagi yang mengikuti pendakian bersama atau open trip, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu terhadap penyelenggara, agar perjalanan mendaki bisa berlangsung aman dan nyaman,” tambah Miko.

Sementara itu, Kepala Resort Pemangkuan Hutan (KRPH) Sarangan, Supriyanto mengatakan, rombongan open trip berasal dari Jepara, Jawa Tengah. Namun dengan peserta dari beberapa daerah, termasuk Magetan.

“Lima pendaki yang terdampak adalah Nisa dari Semarang, Aulia dari Magetan, Anisa dari Karanganyar, Lia dari Semarang, dan Dwi dari Jepara. Mereka semua adalah wanita, dan rombongan ini dipimpin oleh Fikri Ade dari Jepara,” kaya Supriyanto.

Load More